Minggu, September 8, 2024
24.4 C
Palangkaraya

Bupati Wancanakan Desa Tumbang Kalang Menjadi Desa Toleransi Umat Beragama

SAMPIT – Desa Tumbang Kalang Kecamatan Antang Kalang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merupakan salah satu desa yang memiliki banyak keragaman, di antaranya suku, budaya dan agama. Keragaman tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling berhubungan di dalam kehidupan bermasyarakat, karena hakikatnya manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

“Desa Tumbang Kalang memiliki perbedaan di masyarakat khususnya perbedaan agama. Walaupun mereka berbeda agama, tetapi mereka menjalankan kehidupan sehari-hari dengan rukun dan tentram karena adanya toleransi antar umat beragama,” kata Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor saat melakukan kunjungan kerja di wilayah utara, belum lama ini

Dirinya mengatakan akan mewacanakan Desa Tumbang Kalang menjadi Desa Toleransi Umat Beragama sebagai simbol kerukunan hidup umat beragama di daerah ini, kalau nanti sepakat maka akan ditetapkan dengan keputusan Bupati bahwa Desa Tumbang Kalang menjadi Desa toleransi umat beragama yang masuk dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga :  RSUD dr Murjani Berduka, Seorang Dokter Kembali Meninggal Dunia

“Kalau kita sepakat, saya mohon dukungannya, karena di desa tersebut, terdapat empat rumah ibadah agama berbeda dan saling berdampingan yaitu Balai Basarah Hindu Kaharingan, Gereja Katolik Stasi Kudus, Gereja Eka Shinta dan Masjid Al Hadi,” ucap Halikin.

Menurutnya dengan adanya empat rumah ibadah yang berdampingan dalam satu kawasan dan diresmikan pada Minggu 17 April 2016 lalu, dan menggambarkan kerukunan dan tingginya toleransi umat beragama di desa tersebut. Hal itulah yang memperkuat keinginan Bupati Halikinnor menetapkan Desa Tumbang Kalang menjadi Desa Toleransi Umat Beragama.

“Ini bukan sekadar simbol, tetapi memang wujud kerukunan beragama di daerah ini. Keberadaan komplek rumah ibadah itu membuat toleransi beragama semakin kuat dengan dilandasi saling menghormati dan menghargai,” sampai Halikin.

Baca Juga :  Pemkab Gelar Rakordal dan Evaluasi Realisasi APBD Triwulan II

Ia juga berencana membangun rumah ibadah agama lainnya di kompleks tersebut yaitu pura bagi umat Hindu. Bahkan tidak menutup kemungkinan membangun vihara atau klenteng. Melalui Desa Toleransi Umat Beragama inilah diharapkan kerukunan umat di daerah ini semakin kuat. Ini juga akan menjadi suatu kebanggaan sekaligus potensi Kabupaten Kotim untuk dikenal lebih luas lagi. (bah/ans)

SAMPIT – Desa Tumbang Kalang Kecamatan Antang Kalang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merupakan salah satu desa yang memiliki banyak keragaman, di antaranya suku, budaya dan agama. Keragaman tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling berhubungan di dalam kehidupan bermasyarakat, karena hakikatnya manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

“Desa Tumbang Kalang memiliki perbedaan di masyarakat khususnya perbedaan agama. Walaupun mereka berbeda agama, tetapi mereka menjalankan kehidupan sehari-hari dengan rukun dan tentram karena adanya toleransi antar umat beragama,” kata Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor saat melakukan kunjungan kerja di wilayah utara, belum lama ini

Dirinya mengatakan akan mewacanakan Desa Tumbang Kalang menjadi Desa Toleransi Umat Beragama sebagai simbol kerukunan hidup umat beragama di daerah ini, kalau nanti sepakat maka akan ditetapkan dengan keputusan Bupati bahwa Desa Tumbang Kalang menjadi Desa toleransi umat beragama yang masuk dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga :  RSUD dr Murjani Berduka, Seorang Dokter Kembali Meninggal Dunia

“Kalau kita sepakat, saya mohon dukungannya, karena di desa tersebut, terdapat empat rumah ibadah agama berbeda dan saling berdampingan yaitu Balai Basarah Hindu Kaharingan, Gereja Katolik Stasi Kudus, Gereja Eka Shinta dan Masjid Al Hadi,” ucap Halikin.

Menurutnya dengan adanya empat rumah ibadah yang berdampingan dalam satu kawasan dan diresmikan pada Minggu 17 April 2016 lalu, dan menggambarkan kerukunan dan tingginya toleransi umat beragama di desa tersebut. Hal itulah yang memperkuat keinginan Bupati Halikinnor menetapkan Desa Tumbang Kalang menjadi Desa Toleransi Umat Beragama.

“Ini bukan sekadar simbol, tetapi memang wujud kerukunan beragama di daerah ini. Keberadaan komplek rumah ibadah itu membuat toleransi beragama semakin kuat dengan dilandasi saling menghormati dan menghargai,” sampai Halikin.

Baca Juga :  Pemkab Gelar Rakordal dan Evaluasi Realisasi APBD Triwulan II

Ia juga berencana membangun rumah ibadah agama lainnya di kompleks tersebut yaitu pura bagi umat Hindu. Bahkan tidak menutup kemungkinan membangun vihara atau klenteng. Melalui Desa Toleransi Umat Beragama inilah diharapkan kerukunan umat di daerah ini semakin kuat. Ini juga akan menjadi suatu kebanggaan sekaligus potensi Kabupaten Kotim untuk dikenal lebih luas lagi. (bah/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/