SAMPIT– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di daerah ini. Ada tiga langkah utama yang diterapkan untuk mengatasi masalah ini.
Menurut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Alang Arianto menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan adalah pengurangan beban pengeluaran masyarakat melalui berbagai program bantuan sosial. Hal ini mencakup pemberian Penerima Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta subsidi sembako dan premi jaminan kesehatan. Bantuan-bantuan ini secara langsung ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Saat ini, kami fokus untuk menyentuh langsung masyarakat melalui berbagai bantuan yang telah disebutkan, sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Kotim,” ujar Alang Arianto dalam rapat koordinasi yang digelar di Aula Sei Mentaya Bapperida Kotim, saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2024, Kamis (25/7/2024).
Kemudian langkah kedua yang ditekankan adalah peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal, terutama pelaku usaha mikro dan kecil. Ini termasuk bantuan modal usaha, pelatihan keterampilan, dan peningkatan sumber daya manusia di tingkat lokal.
“Sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa masyarakat tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga didorong untuk mandiri melalui pemberdayaan ekonomi lokal,” tambahnya.
Dan yang ketiga yang diambil adalah penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur dasar. Ini meliputi proyek-proyek pembangunan sanitasi, air bersih, serta peningkatan infrastruktur jalan.
“Pembangunan infrastruktur dasar adalah salah satu cara kami untuk menjangkau kantong-kantong kemiskinan yang terpencil di daerah ini. Kolaborasi dengan tingkat pusat, provinsi, serta desa sangat diperlukan untuk menyukseskan program ini,” jelas Alang.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim, tingkat kemiskinan di daerah ini mengalami penurunan pada tahun 2023, mencatatkan angka 5,69 persen dari sebelumnya 5,95 persen pada tahun 2022. Meski demikian, tantangan dalam mengatasi kemiskinan ekstrem di Kotim tetap menjadi prioritas utama Pemkab setempat.
Diharapkan langkah-langkah ini dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat Kotim dalam upaya mereka untuk keluar dari jerat kemiskinan ekstrem. (sli/ans)