Selasa, September 17, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Wujudkan Dua Tenaga Kesehatan Satu Desa

NANGA BULIK-Pemerintah Kabupaten Lamandau terus berupaya untuk mewujudkan pemenuhan dua tenaga kesehatan (nakes) dalam satu desa. Hal ini sesuai dengan visi misi Bupati Lamandau H Hendra Lesmana pada awal manjabat sebagai kepala daerah.

Bupati Hendra Lesmana menyampaikan, bahwa pemenuhan satu desa dua nakes ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama. Pihaknya meminta agar ini menjadi perhatian serius oleh perangkat daerah terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau agar segera dipenuhi.

“Ini masih menjadi PR kita bersama, karena dari awal kegiatan awal pemerintahan, saya minta untuk satu program satu desa dua nakes dan visi misi itu merupakan janji, dan janji itu adalah hutang. Untuk itu saya minta ini agar bisa diwujudkan di akhir masa jabatan pemerintahan saya sebagai Bupati,” kata Hendra Lesmana, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Canangkan BAAS sebagai Komitmen Cegah Stunting

Menurut bupati, visi-misi tersebut memang merupakan bagian dari aspirasi ataupun kebutuhan dari masyarakat, yang kemudian dimasukkan ke dalam program RPMD. “Kita masih ada waktu untuk memenuhi terget tersebut hingga akhir masa jabatan saya pada tahun 2023 ini, harapan saya ini bisa tercapai,” jelasnya.

Bupati menjelaskan, untuk realisasi pemenuhan nakes di desa, pihaknnya meminta tidak mesti harus dari Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun bisa memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) dari masyarakat atau warga sekitar desa, ataupun dari anak-anak yang baru lulus kuliah yang memang pada bidangnya, kerena memang keterbatasan SDM yang dimiliki, saat ini menjadi kendala terbesar dalam pemenuhan tenaga kesehatan di daerah.

Baca Juga :  Bupati Menghadiri Pelantikan Pengurus Flobamora

Bupati mengaku, selain permasalahan nakes yang terbatas, minimnya peminat untuk mengabdi di tingkat desa juga menjadi penyebab utama sulitnya memenuhi ketersediaan tenaga kesehatan di desa-desa.

“Bahkan ketika kita membuka formasi CPNS di wilayah desa peminatnya ada, namun setelah dua sampai tiga bulan bertugas di desa, kemudian mengajukan pindah tugas, ini yang membuat kita dilema juga, dan harus dicarikan solusi jangka panjang,” pungkasnya. (lan/ens)

NANGA BULIK-Pemerintah Kabupaten Lamandau terus berupaya untuk mewujudkan pemenuhan dua tenaga kesehatan (nakes) dalam satu desa. Hal ini sesuai dengan visi misi Bupati Lamandau H Hendra Lesmana pada awal manjabat sebagai kepala daerah.

Bupati Hendra Lesmana menyampaikan, bahwa pemenuhan satu desa dua nakes ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama. Pihaknya meminta agar ini menjadi perhatian serius oleh perangkat daerah terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau agar segera dipenuhi.

“Ini masih menjadi PR kita bersama, karena dari awal kegiatan awal pemerintahan, saya minta untuk satu program satu desa dua nakes dan visi misi itu merupakan janji, dan janji itu adalah hutang. Untuk itu saya minta ini agar bisa diwujudkan di akhir masa jabatan pemerintahan saya sebagai Bupati,” kata Hendra Lesmana, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Canangkan BAAS sebagai Komitmen Cegah Stunting

Menurut bupati, visi-misi tersebut memang merupakan bagian dari aspirasi ataupun kebutuhan dari masyarakat, yang kemudian dimasukkan ke dalam program RPMD. “Kita masih ada waktu untuk memenuhi terget tersebut hingga akhir masa jabatan saya pada tahun 2023 ini, harapan saya ini bisa tercapai,” jelasnya.

Bupati menjelaskan, untuk realisasi pemenuhan nakes di desa, pihaknnya meminta tidak mesti harus dari Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun bisa memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) dari masyarakat atau warga sekitar desa, ataupun dari anak-anak yang baru lulus kuliah yang memang pada bidangnya, kerena memang keterbatasan SDM yang dimiliki, saat ini menjadi kendala terbesar dalam pemenuhan tenaga kesehatan di daerah.

Baca Juga :  Bupati Menghadiri Pelantikan Pengurus Flobamora

Bupati mengaku, selain permasalahan nakes yang terbatas, minimnya peminat untuk mengabdi di tingkat desa juga menjadi penyebab utama sulitnya memenuhi ketersediaan tenaga kesehatan di desa-desa.

“Bahkan ketika kita membuka formasi CPNS di wilayah desa peminatnya ada, namun setelah dua sampai tiga bulan bertugas di desa, kemudian mengajukan pindah tugas, ini yang membuat kita dilema juga, dan harus dicarikan solusi jangka panjang,” pungkasnya. (lan/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/