NANGA BULIK-Setelah sebelumnya telah meresmikan Jembatan Sei Guci yang menghubungkan Desa Guci dengan Kota Nanga Bulik dan sekitarnya, kali ini Bupati Lamandau H Hendra Lesmana kembali meresmikan Jembatan Sei Liku di Desa Sungai Mentawa.
Jembatan yang menghubungkan Desa Sungai Mentawa – Desa Bunut dan Desa Beruta – Desa Tamiang dan desa-desa i sekitarnya, tersebut diresmikan bupati dan disaksikan Ketua DPRD Lamandau, forkopimda, kepala perangkat daerah terkait, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Lamandau, Rabu (23/2/2023).
Bupati Hendra Lesmana dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya secara bertahap akan terus berupaya untuk meningkatkan infrastruktur yang merata hingga ke desa-desa. “Sehingga seluruh desa terhubung dengan akses yang mudah. Tujuannya untuk memunculkan titik-titik perekonomian baru yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Lamandau,” kata Hendra Lesmana, saat meresmikan Jembatan Sei Liku.
Bupati menjelaskan, pembangunan jembatan ini untuk menjawab keluhan masyarakat yang sering terganggu akses jalannya, dengan mengantikan jembatan sebelumnya yang hanya terbuat dari kayu ulin dan sering terendam banjir saat musim hujan, sehingga mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat.
“Semoga dengan diresmikanya Jembatan Sei Liku ini dapat memperlancar pendistribusian orang dan barang serta untuk mempercepat arus perekonomian yang ada di Lamandau,” jelasnya.
Bupati menambahkan, Jembatan Sei Liku dibangun dengan konstruksi baja. Jembatan ini menjadi salah satu tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terlebih keberadaan jembatan ini sangat penting dan letaknya strategis kerena menjadi penghubung antara Desa Bunut – Desa Sungai Mentawa dan Desa Beruta – Desa Tamiang. Dengan menghubungkan antar desa sekitar lainnya.
“Tak lupa, saya berpesan kepada masyarakat agar sama-sama menjaga dan merawat jembatan, patuhi aturan mengenai berat maksimal kendaraan yang dapat dilewati jembatan, karena menjaga dan merawat jembatan bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (lan/ens)