PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menyatakan komitmennya untuk menurunkan angka stunting di wilayah Kota Palangka Raya. Upaya ini menjadi prioritas pemerintah kota dalam mewujudkan generasi sehat dan berkualitas.
Berdasarkan data terbaru, angka prevalensi stunting di Kota Palangka Raya pada tahun 2024 telah turun menjadi 18 persen. Angka ini menunjukkan perbaikan signifikan dibanding tahun 2023, di mana prevalensi stunting masih berada pada angka 28 persen.
Meski demikian, Fairid menegaskan penurunan tersebut belum cukup. Ia menargetkan angka stunting di Kota Palangka Raya dapat ditekan hingga mencapai target nasional sebesar 14 persen.
“Kami akan terus berupaya keras menurunkan angka stunting di Palangka Raya. Tahun lalu masih cukup tinggi, 28 persen, dan sekarang sudah turun jadi 18 persen. Tapi kami tidak berhenti di situ. Target kami sejalan dengan pemerintah pusat, yaitu 14 persen,” ujar Fairid belum lama ini.
Ia menyebutkan, berbagai strategi telah dan akan terus dilakukan, mulai dari peningkatan edukasi kepada keluarga, intervensi gizi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, hingga sinergi lintas sektor.
“Ini kerja bersama. Pemerintah, tenaga kesehatan, PKK, kader Posyandu, dan masyarakat harus terlibat aktif. Karena stunting tidak hanya soal kurang gizi, tapi juga pola asuh, sanitasi, dan akses layanan kesehatan,” tambah orang nomor satu di kota cantik itu.
Wali kota juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung upaya pencegahan stunting sejak dini, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak.
“Kami ingin anak-anak Palangka Raya tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Itu modal masa depan daerah kita,” pungkasnya. (ham/ans)