Sabtu, April 12, 2025
25.4 C
Palangkaraya

Sugiyanto Bantu Petani yang Terdampak Banjir dengan Bibit Hortikultura

PALANGKA RAYA – Cuaca ekstrem yang  Kota Palangka Raya dalam beberapa hari terakhir sempat berdampak pada sektor pertanian.

Akibat hujan lebat yang terus mengguyur, banyak lahan pertanian sempat terendam banjir, dengan sebagian mengalami kerusakan atau puso.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya, Sugiyanto mengungkapkan, kawasan pertanian di Kalampangan menjadi salah satu wilayah yang terdampak cukup serius.

Dari sekitar 30 hektare lahan yang tergenang air, 10 hektare di antaranya dinyatakan mengalami puso.

“Jadi kemarin pas ada kenaikan harga, sempat di Kalampangan itu hampir sekitar 30 hektare terendam, tapi hanya sekitar 10 hektare yang mengalami puso,” Jelas Sugiyanto saat dikonfirmasi, Sabtu (5/4/2025).

Baca Juga :  Palangka Raya Miliki 173 Koperasi Aktif

Sebagai bentuk dukungan, DPKP telah menyalurkan bantuan kepada para petani yang terdampak, termasuk bibit-bibit hortikultura seperti tomat dan cabai.

Hal ini diharapkan dapat membantu petani untuk kembali memulai tanam setelah kondisi lahan pulih.

“Tapu kemarin kami sudah memberikan bantu bibit, seperti bibit tomat, bibit lombok untuk petani yang memang mengalami kegagalan, dan kami juga mendorong masyarakat untuk menanam cabe di pekarangan rumah, agar jika harga naik, tidak terlalu terdampak,” tambahnya.

Sugiyanto juga mengingatkan, risiko puso biasanya terjadi pada tanaman yang baru ditanam.

Sementara tanaman yang sudah tumbuh tinggi cenderung lebih tahan terhadap genangan air.

Ia berharap, petani bisa lebih siaga menghadapi cuaca tak menentu, dan masyarakat turut berkontribusi menjaga ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan. (mut/ans)

Baca Juga :  Maret Puncak Hujan, Mei Diprediksi Kemarau

PALANGKA RAYA – Cuaca ekstrem yang  Kota Palangka Raya dalam beberapa hari terakhir sempat berdampak pada sektor pertanian.

Akibat hujan lebat yang terus mengguyur, banyak lahan pertanian sempat terendam banjir, dengan sebagian mengalami kerusakan atau puso.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya, Sugiyanto mengungkapkan, kawasan pertanian di Kalampangan menjadi salah satu wilayah yang terdampak cukup serius.

Dari sekitar 30 hektare lahan yang tergenang air, 10 hektare di antaranya dinyatakan mengalami puso.

“Jadi kemarin pas ada kenaikan harga, sempat di Kalampangan itu hampir sekitar 30 hektare terendam, tapi hanya sekitar 10 hektare yang mengalami puso,” Jelas Sugiyanto saat dikonfirmasi, Sabtu (5/4/2025).

Baca Juga :  Palangka Raya Miliki 173 Koperasi Aktif

Sebagai bentuk dukungan, DPKP telah menyalurkan bantuan kepada para petani yang terdampak, termasuk bibit-bibit hortikultura seperti tomat dan cabai.

Hal ini diharapkan dapat membantu petani untuk kembali memulai tanam setelah kondisi lahan pulih.

“Tapu kemarin kami sudah memberikan bantu bibit, seperti bibit tomat, bibit lombok untuk petani yang memang mengalami kegagalan, dan kami juga mendorong masyarakat untuk menanam cabe di pekarangan rumah, agar jika harga naik, tidak terlalu terdampak,” tambahnya.

Sugiyanto juga mengingatkan, risiko puso biasanya terjadi pada tanaman yang baru ditanam.

Sementara tanaman yang sudah tumbuh tinggi cenderung lebih tahan terhadap genangan air.

Ia berharap, petani bisa lebih siaga menghadapi cuaca tak menentu, dan masyarakat turut berkontribusi menjaga ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan. (mut/ans)

Baca Juga :  Maret Puncak Hujan, Mei Diprediksi Kemarau

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/