PALANGKA RAYA-Masuknya Kalimantan Tengah (Kalteng) ke musim kemarau tinggal menghitung hari. Puncak musim kemarau tahun 2023 di sejumlah daerah kian mendekat. Seiring dengan masuknya Kalteng ke musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah mulai marak terjadi di sejumlah wilayah.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengingatkan agar masyarakat membuka lahan tanpa membakar. Masyarakat diminta untuk dapat membuka lahan dengan tetap memperhatikan kerawanan terjadinya kebakaran lahan.
“Mencegah jelas jauh lebih baik daripada memadamkan. Peran masyarakat diharapkan dapat menjadi subjek pembangunan serta mitra strategis untuk mewujudkan Kalteng bebas bencana kabut asap,” ujar Sugianto, baru-baru ini.
Menurut Sugianto, masyarakat harus mewaspadai potensi terjadinya karhutla di Bumi Tambun Bungai. Masyarakat diminta agar saat ini tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.
“Yang jadi masalah sekarang adalah bagaimana sosialisasi, edukasi, sampai kepada tingkat bawah, tingkat desa, semuanya, ini sangat penting,” jelasnya.
Gubernur menjelaskan bahwa upaya pencegahan karhutla harus diprioritaskan. Para bupati dan wali kota se-Kalteng harus lebih siaga dan lebih tanggap dalam upaya mitigasi karhutla.
“Penanganan karhutla ini selain memang kewajiban kita, juga perintah presiden. Apalagi Kalteng menjadi daerah yang rawan,” tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Ahmad Toyib mengatakan, apabila masyarakat mengetahui atau melihat kejadian karhutla agar dapat melaporkan hal tersebut kepada posko siaga krisis karhutla.
“Dalam beberapa minggu terakhir, cuaca untuk wilayah Kalteng cenderung panas. Hal ini menjadi salah satu penyebab munculnya karhutla,” katanya. (dan/abw)
Gubernur: Jangan Buka Lahan dengan Membakar
PALANGKA RAYA-Masuknya Kalimantan Tengah (Kalteng) ke musim kemarau tinggal menghitung hari. Puncak musim kemarau tahun 2023 di sejumlah daerah kian mendekat. Seiring dengan masuknya Kalteng ke musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah mulai marak terjadi di sejumlah wilayah.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengingatkan agar masyarakat membuka lahan tanpa membakar. Masyarakat diminta untuk dapat membuka lahan dengan tetap memperhatikan kerawanan terjadinya kebakaran lahan.
“Mencegah jelas jauh lebih baik daripada memadamkan. Peran masyarakat diharapkan dapat menjadi subjek pembangunan serta mitra strategis untuk mewujudkan Kalteng bebas bencana kabut asap,” ujar Sugianto, baru-baru ini.
Menurut Sugianto, masyarakat harus mewaspadai potensi terjadinya karhutla di Bumi Tambun Bungai. Masyarakat diminta agar saat ini tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.
“Yang jadi masalah sekarang adalah bagaimana sosialisasi, edukasi, sampai kepada tingkat bawah, tingkat desa, semuanya, ini sangat penting,” jelasnya.
Gubernur menjelaskan bahwa upaya pencegahan karhutla harus diprioritaskan. Para bupati dan wali kota se-Kalteng harus lebih siaga dan lebih tanggap dalam upaya mitigasi karhutla.
“Penanganan karhutla ini selain memang kewajiban kita, juga perintah presiden. Apalagi Kalteng menjadi daerah yang rawan,” tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Ahmad Toyib mengatakan, apabila masyarakat mengetahui atau melihat kejadian karhutla agar dapat melaporkan hal tersebut kepada posko siaga krisis karhutla.
“Dalam beberapa minggu terakhir, cuaca untuk wilayah Kalteng cenderung panas. Hal ini menjadi salah satu penyebab munculnya karhutla,” katanya. (dan/abw)