Jumat, Februari 14, 2025
24.1 C
Palangkaraya

Jelang Ramadan, Pemkot Palangka Raya Pastikan Stok Beras Aman

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya memastikan stok beras dan bahan pangan lainnya aman menjelang bulan Ramadan. Masyarakat diimbau untuk tidak khawatir akan ketersediaan pangan, meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga.

Demikian disampaikan oleh Pj Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain yang diwakili Pj Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, usai mengikuti rapat inflasi, di ruang rapat Peteng Keruhei I Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (10/2/2025).

Arbert Tombak menyatakan, stok beras cukup hingga dua bulan ke depan, selain itu panen raya padi diperkirakan akan berlangsung pada Maret secara nasional sehingga diperkirakan akan menjaga stabilitas pasokan beras di Kalimantan Tengah. Meski demikian, harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan, terutama cabai rawit, berdasarkan pemantauan di pasar, harga cabai rawit merah dan cabai rawit hijau naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram. Sebaliknya, harga cabai merah keriting justru turun menjadi Rp40.000 per kilogram.

Baca Juga :  Ratusan Wanita di Kota Cantik Jadi Janda

“Stok beras dipastikan cukup hingga pertengahan April, dan panen raya akan membantu menjaga ketersediaan beras di pasaran, meski begitu ada sedikit kenaikan di cabai sekitar Rp 5 ribu,” ujarnya.

Selain cabai, harga minyak goreng di pasaran juga masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, akan tetapi untuk harga daging ayam justru mengalami penurunan, dari Rp36.000 menjadi Rp33.000 per kilogram. Pemkot Palangka Raya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar secara berlebihan agar harga tetap stabil. Dengan stok yang terjaga dan pemantauan pasar yang ketat, masyarakat diharapkan dapat menjalani ibadah puasa dengan tenang tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga bahan pangan.

Baca Juga :  SMAN Muhammadiyah 1 Palangka Raya Gelar Panen Karya P5

“Fluktuasi harga ini masih dalam batas wajar, namun kami tetap memantau agar tidak terjadi lonjakan yang signifikan,” kata Arbert. (mut/ans)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya memastikan stok beras dan bahan pangan lainnya aman menjelang bulan Ramadan. Masyarakat diimbau untuk tidak khawatir akan ketersediaan pangan, meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga.

Demikian disampaikan oleh Pj Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain yang diwakili Pj Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, usai mengikuti rapat inflasi, di ruang rapat Peteng Keruhei I Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (10/2/2025).

Arbert Tombak menyatakan, stok beras cukup hingga dua bulan ke depan, selain itu panen raya padi diperkirakan akan berlangsung pada Maret secara nasional sehingga diperkirakan akan menjaga stabilitas pasokan beras di Kalimantan Tengah. Meski demikian, harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan, terutama cabai rawit, berdasarkan pemantauan di pasar, harga cabai rawit merah dan cabai rawit hijau naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram. Sebaliknya, harga cabai merah keriting justru turun menjadi Rp40.000 per kilogram.

Baca Juga :  Ratusan Wanita di Kota Cantik Jadi Janda

“Stok beras dipastikan cukup hingga pertengahan April, dan panen raya akan membantu menjaga ketersediaan beras di pasaran, meski begitu ada sedikit kenaikan di cabai sekitar Rp 5 ribu,” ujarnya.

Selain cabai, harga minyak goreng di pasaran juga masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, akan tetapi untuk harga daging ayam justru mengalami penurunan, dari Rp36.000 menjadi Rp33.000 per kilogram. Pemkot Palangka Raya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar secara berlebihan agar harga tetap stabil. Dengan stok yang terjaga dan pemantauan pasar yang ketat, masyarakat diharapkan dapat menjalani ibadah puasa dengan tenang tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga bahan pangan.

Baca Juga :  SMAN Muhammadiyah 1 Palangka Raya Gelar Panen Karya P5

“Fluktuasi harga ini masih dalam batas wajar, namun kami tetap memantau agar tidak terjadi lonjakan yang signifikan,” kata Arbert. (mut/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/