PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, secara resmi melepas kontingen Kota Palangka Raya yang akan berlaga dalam ajang Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025, Kamis (15/5). Pelepasan digelar di aula Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, berlangsung semangat dan penuh antusiasme.
Dalam arahannya, Fairid menekankan bahwa keikutsertaan Kota Palangka Raya di FBIM bukan semata mengejar prestasi, melainkan bagian dari komitmen menjaga dan melestarikan budaya lokal. “Ini bukan hanya soal lomba, ini soal jati diri kita sebagai masyarakat Palangka Raya dan Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Fairid mengungkapkan bahwa kontingen yang dikirim ke FBIM telah melalui proses seleksi ketat, hasil dari Festival Palangka Raya yang digelar sebelumnya. “Dari Festival itu, kita saring yang terbaik. Jadi, yang berangkat ke tingkat provinsi ini adalah duta-duta budaya pilihan,” tegasnya.
Meski mengusung semangat pelestarian budaya, Fairid tidak segan menyampaikan harapan tinggi terhadap para peserta. “Pesan saya tidak muluk-muluk. Jangan malu-maluin Kota Palangka Raya. Target kita jelas: juara umum. Sudah itu saja,” ucapnya lantang yang langsung disambut tepuk tangan dan sorakan para peserta.
FBIM sendiri merupakan ajang tahunan bergengsi yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, mempertemukan kontingen dari seluruh kabupaten/kota untuk berlomba dalam berbagai cabang seni dan budaya. Selain menjadi ajang promosi budaya, FBIM juga menjadi sarana mempererat persatuan antar masyarakat se-Kalteng.
Fairid berharap, keikutsertaan kontingen Palangka Raya bukan hanya menunjukkan kemampuan, tetapi juga sebagai wujud nyata cinta terhadap budaya daerah. “Kalau bukan kita yang rawat budaya ini, siapa lagi?” pungkasnya. (ham/ans)
PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, secara resmi melepas kontingen Kota Palangka Raya yang akan berlaga dalam ajang Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025, Kamis (15/5). Pelepasan digelar di aula Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, berlangsung semangat dan penuh antusiasme.
Dalam arahannya, Fairid menekankan bahwa keikutsertaan Kota Palangka Raya di FBIM bukan semata mengejar prestasi, melainkan bagian dari komitmen menjaga dan melestarikan budaya lokal. “Ini bukan hanya soal lomba, ini soal jati diri kita sebagai masyarakat Palangka Raya dan Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Fairid mengungkapkan bahwa kontingen yang dikirim ke FBIM telah melalui proses seleksi ketat, hasil dari Festival Palangka Raya yang digelar sebelumnya. “Dari Festival itu, kita saring yang terbaik. Jadi, yang berangkat ke tingkat provinsi ini adalah duta-duta budaya pilihan,” tegasnya.
Meski mengusung semangat pelestarian budaya, Fairid tidak segan menyampaikan harapan tinggi terhadap para peserta. “Pesan saya tidak muluk-muluk. Jangan malu-maluin Kota Palangka Raya. Target kita jelas: juara umum. Sudah itu saja,” ucapnya lantang yang langsung disambut tepuk tangan dan sorakan para peserta.
FBIM sendiri merupakan ajang tahunan bergengsi yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, mempertemukan kontingen dari seluruh kabupaten/kota untuk berlomba dalam berbagai cabang seni dan budaya. Selain menjadi ajang promosi budaya, FBIM juga menjadi sarana mempererat persatuan antar masyarakat se-Kalteng.
Fairid berharap, keikutsertaan kontingen Palangka Raya bukan hanya menunjukkan kemampuan, tetapi juga sebagai wujud nyata cinta terhadap budaya daerah. “Kalau bukan kita yang rawat budaya ini, siapa lagi?” pungkasnya. (ham/ans)
