Rabu, Juni 18, 2025
24.5 C
Palangkaraya

Inilah Dinas Pemko Palangka Raya yang Sumbang Banyak Pegawai Positif Narkoba

PALANGKA RAYA –17 orang pegawai Pemko Palangka Raya yang dinyatakan positif narkoba masih menjalani tugas sebagai ASN di kantor mereka masing-masing. Inilah dinas yang paling banyak menyumbang jumlah pegawai yang positif narkoba.

Saat ditanya pegawai dari kantor dinas mana di pemko yang paling banyak terjaring, Kepala BNNK Palangka Raya, Kombes Pol I Wayan Korna secara jelas menyebut Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemko Palangka Raya.

17 ASN Pemko Palangka Raya Kedapatan Positif Narkoba, Apa Sanksinya?

“Kayaknya kebanyakan itu dari DLH ya, karena kebanyakan dari mereka itu kerja malam. Mereka itu petugas kebersihan, begitu,” jelasnya, Selasa (17/6/2025).

I Wayan Korna menerangkan bahwa dari hasil assessment dan pemeriksaan yang dilakukan tim BNN terhadap para pegawai tersebut, diketahui bahwa kebanyakan dari mereka mengaku baru menjadi pemakai narkotika jenis sabu.

Adapun alasan para pegawai itu menggunakan sabu karena mereka beranggapan zat narkotika tersebut bisa memperkuat stamina agar tetap bisa bekerja.

Baca Juga :  Bentengi Generasi Muda dari Bahaya Narkoba

Kebanyakan dari mereka mengaku baru mencoba narkotika.

“Mereka mengaku baru menggunakan, jadi coba-coba. Kebanyakan alasannya untuk doping,” terangnya.

Ia juga menegaskan bahwa dengan adanya temuan 17 pegawai ASN Pemkot yang terpapar narkoba ini bisa menjadi bahan bagi BNN, khususnya BNNK, untuk memetakan sekaligus mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di Kota Palangkaraya, khususnya di lingkungan pegawai Pemkot Palangkaraya.

17 ASN Pemko Palangka Raya yang Positif Narkoba Masih Dibolehkan Masuk Kerja

Dikatakan bahwa pihak BNN juga akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui dari mana para ASN ini mendapatkan narkotika yang mereka gunakan tersebut.

“Sudah jelas pasti kan ada sumbernya. Jadi akan kita cari dari mana sumber-sumbernya,” tegasnya lagi.

Kepala BNNK Kota Palangkaraya ini secara terbuka memuji inisiatif berani dari Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin yang berinisiatif melakukan tes narkotika secara massal kepada para pegawai.

“Kepedulian dan inisiatif dari pak wali kota ini terhadap masalah penyalahgunaan narkotika ini harus diakui sangat bagus sekali. Jadi kita harapkan kebijakan ini bisa terus bergulir dan juga bisa ditiru dan dilaksanakan di kabupaten lain yang ada di Kalteng,” kata I Wayan Korna memuji kebijakan Wali Kota Palangka Raya tersebut.

Baca Juga :  Fairid Dapat Gelar Tamiu Kaurmatan

Terlebih lagi, I Wayan Korna juga mengingatkan bahwa screening test massal yang dilaksanakan terhadap 1.000 orang ASN di lingkungan Pemko Palangka Raya baru dilaksanakan pada sebagian kecil pegawai dari total keseluruhan ASN Pemko yang kabarnya mencapai sekitar 6.000 orang.

I Wayan Korna menegaskan bahwa demi memastikan seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan pemko terbebas dari penggunaan narkotika, memang dipandang sangat perlu dilakukan tes massal seperti ini kepada seluruh ASN di lingkungan Pemko Palangka Raya.

“Ini kan baru 1.000 orang. Kalau memang jumlah ASN ada 6.000 orang, ya siapa tahu,” kata I Wayan Korna menutup keterangannya.(sja/ram)

PALANGKA RAYA –17 orang pegawai Pemko Palangka Raya yang dinyatakan positif narkoba masih menjalani tugas sebagai ASN di kantor mereka masing-masing. Inilah dinas yang paling banyak menyumbang jumlah pegawai yang positif narkoba.

Saat ditanya pegawai dari kantor dinas mana di pemko yang paling banyak terjaring, Kepala BNNK Palangka Raya, Kombes Pol I Wayan Korna secara jelas menyebut Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemko Palangka Raya.

17 ASN Pemko Palangka Raya Kedapatan Positif Narkoba, Apa Sanksinya?

“Kayaknya kebanyakan itu dari DLH ya, karena kebanyakan dari mereka itu kerja malam. Mereka itu petugas kebersihan, begitu,” jelasnya, Selasa (17/6/2025).

I Wayan Korna menerangkan bahwa dari hasil assessment dan pemeriksaan yang dilakukan tim BNN terhadap para pegawai tersebut, diketahui bahwa kebanyakan dari mereka mengaku baru menjadi pemakai narkotika jenis sabu.

Adapun alasan para pegawai itu menggunakan sabu karena mereka beranggapan zat narkotika tersebut bisa memperkuat stamina agar tetap bisa bekerja.

Baca Juga :  Bentengi Generasi Muda dari Bahaya Narkoba

Kebanyakan dari mereka mengaku baru mencoba narkotika.

“Mereka mengaku baru menggunakan, jadi coba-coba. Kebanyakan alasannya untuk doping,” terangnya.

Ia juga menegaskan bahwa dengan adanya temuan 17 pegawai ASN Pemkot yang terpapar narkoba ini bisa menjadi bahan bagi BNN, khususnya BNNK, untuk memetakan sekaligus mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di Kota Palangkaraya, khususnya di lingkungan pegawai Pemkot Palangkaraya.

17 ASN Pemko Palangka Raya yang Positif Narkoba Masih Dibolehkan Masuk Kerja

Dikatakan bahwa pihak BNN juga akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui dari mana para ASN ini mendapatkan narkotika yang mereka gunakan tersebut.

“Sudah jelas pasti kan ada sumbernya. Jadi akan kita cari dari mana sumber-sumbernya,” tegasnya lagi.

Kepala BNNK Kota Palangkaraya ini secara terbuka memuji inisiatif berani dari Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin yang berinisiatif melakukan tes narkotika secara massal kepada para pegawai.

“Kepedulian dan inisiatif dari pak wali kota ini terhadap masalah penyalahgunaan narkotika ini harus diakui sangat bagus sekali. Jadi kita harapkan kebijakan ini bisa terus bergulir dan juga bisa ditiru dan dilaksanakan di kabupaten lain yang ada di Kalteng,” kata I Wayan Korna memuji kebijakan Wali Kota Palangka Raya tersebut.

Baca Juga :  Fairid Dapat Gelar Tamiu Kaurmatan

Terlebih lagi, I Wayan Korna juga mengingatkan bahwa screening test massal yang dilaksanakan terhadap 1.000 orang ASN di lingkungan Pemko Palangka Raya baru dilaksanakan pada sebagian kecil pegawai dari total keseluruhan ASN Pemko yang kabarnya mencapai sekitar 6.000 orang.

I Wayan Korna menegaskan bahwa demi memastikan seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan pemko terbebas dari penggunaan narkotika, memang dipandang sangat perlu dilakukan tes massal seperti ini kepada seluruh ASN di lingkungan Pemko Palangka Raya.

“Ini kan baru 1.000 orang. Kalau memang jumlah ASN ada 6.000 orang, ya siapa tahu,” kata I Wayan Korna menutup keterangannya.(sja/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/