PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya memberikan pendampingan psikososial kepada anak-anak dan balita yang terdampak kebakaran di Kompleks Ponton, Kelurahan Pahandut. Langkah ini dilakukan guna mencegah trauma berkepanjangan pada anak-anak yang terdampak langsung peristiwa tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, M Fitriyanto Leksono.
Dikatakannya pendampingan akan melibatkan tim psikolog yang bekerja sama dengan mahasiswa dari UIN Palangka Raya. “Dengan dukungan pemerintah kota, terutama TP-PKK, kami akan jadwalkan pendampingan agar anak-anak dan balita yang terdampak tidak mengalami trauma berkepanjangan,” ujarnya, Selasa (24/6/2025).
Pendampingan akan dilakukan dalam bentuk kegiatan sederhana seperti diskusi ringan, aktivitas bermain, dan sharing bersama psikolog. Saat ini, pihaknya mencatat sebanyak 13 anak dan 2 balita dari dua RT terdampak kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu.
Fitriyanto menjelaskan, gangguan psikologis pada anak dapat berdampak pada kondisi fisik, termasuk menurunnya nafsu makan dan berat badan. “Khawatirnya kalau tidak ditangani, berat badan bisa turun. Makan pun terganggu. Kalau dibiarkan, ini bisa menjadi faktor risiko stunting,” ungkapnya.
Durasi dan frekuensi pendampingan akan menyesuaikan dengan hasil asesmen dari tim psikolog. DPPKBP3APM memastikan kegiatan ini fleksibel, dengan tujuan utama membantu pemulihan kondisi mental anak-anak secara optimal. (mut/ans)