Minggu, September 8, 2024
31.4 C
Palangkaraya

25 Putra Putri Dayak Siap Tampil di Istana Negara

PALANGKA RAYA-Sebanyak 25 putra-putri Dayak akan menampilkan tarian khas Dayak pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Istana Negara pada 17 Agustus 2024. Mereka dipilih dari berbagai sanggar di Kalimantan Tengah oleh Dewan Kesenian Daerah Provinsi Kalteng.

Para penari ini telah menjalani latihan intensif selama sebulan terakhir. Latihan tersebut dipimpin oleh koreografer berpengalaman, Beny dan Marini, serta dipantau langsung oleh Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kalimantan Tengah, Thoeseng TT Asang.

“Kami sangat bangga bisa menampilkan kebudayaan Dayak di Istana Negara. Ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan kekayaan budaya kami kepada seluruh bangsa Indonesia,” ujar Thoeseng TT Asang.

Penampilan ini diharapkan dapat memperkaya dan memperkenalkan keragaman budaya Indonesia pada perayaan kemerdekaan. “Tarian khas Dayak memiliki keunikan tersendiri yang diharapkan dapat memberikan warna berbeda pada peringatan HUT RI kali ini,” tambah Thoeseng.

Baca Juga :  Lomba Mancing Ikan Patin Piala Wali Kota 2024 Digelar

Thoeseng juga mengapresiasi dukungan Pemprov Kalteng kepada Tim Kesenian Daerah, sehingga latihan dapat terlaksana dengan baik dan penari yang dipilih, benar-benar dari setiap sanggar yang memiliki jam terbang yang bagus.

“Kami sangat berterima kasih atas support dari Pemprov Kalteng dalam hal ini Bapak Gubernur H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H Edy Pratowo dan juga DAD Kalteng serta sanggar,” ucapnya.

Sementara itu Beny, salah satu koreografer, mengungkapkan bahwa latihan yang dilakukan para penari sangat ketat. Sebab, mereka dari berbagai sanggar, sehingga harus menyatukan gerakan agar sesuai dengan tema yang telah ditetapkan.

“Mereka harus menguasai gerakan yang kompleks dan membutuhkan stamina yang kuat. Kita bersyukur, karena mereka sangat luar bisa dalam latihan,” ujarnya.

Baca Juga :  21 Pelanggar Prokes Terjaring Operasi Yustisi

Marini, koreografer lainnya, menambahkan bahwa para penari juga dilatih untuk memahami makna dari setiap gerakan tarian tersebut. “Kami tidak hanya melatih gerakan fisik, tetapi juga makna filosofis di balik setiap gerakan. Ini penting agar penampilan mereka nanti tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna,” ujar Marini.

Pementasan tarian khas Dayak ini juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan kebudayaan daerah mereka. “Kami berharap ini bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk terus melestarikan kebudayaan kita,” pungkas Thoeseng.

Pada kegiatan itu, Kalteng mengutus 25 orang penari, dan 10 orang official serta pendamping tim tari. Kegiatan ini, merupakan sejarah bagi Indonesia, karena kegiatan dilaksanakan di IKN dan juga Jakarta. (hms/ala)

PALANGKA RAYA-Sebanyak 25 putra-putri Dayak akan menampilkan tarian khas Dayak pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Istana Negara pada 17 Agustus 2024. Mereka dipilih dari berbagai sanggar di Kalimantan Tengah oleh Dewan Kesenian Daerah Provinsi Kalteng.

Para penari ini telah menjalani latihan intensif selama sebulan terakhir. Latihan tersebut dipimpin oleh koreografer berpengalaman, Beny dan Marini, serta dipantau langsung oleh Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kalimantan Tengah, Thoeseng TT Asang.

“Kami sangat bangga bisa menampilkan kebudayaan Dayak di Istana Negara. Ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan kekayaan budaya kami kepada seluruh bangsa Indonesia,” ujar Thoeseng TT Asang.

Penampilan ini diharapkan dapat memperkaya dan memperkenalkan keragaman budaya Indonesia pada perayaan kemerdekaan. “Tarian khas Dayak memiliki keunikan tersendiri yang diharapkan dapat memberikan warna berbeda pada peringatan HUT RI kali ini,” tambah Thoeseng.

Baca Juga :  Lomba Mancing Ikan Patin Piala Wali Kota 2024 Digelar

Thoeseng juga mengapresiasi dukungan Pemprov Kalteng kepada Tim Kesenian Daerah, sehingga latihan dapat terlaksana dengan baik dan penari yang dipilih, benar-benar dari setiap sanggar yang memiliki jam terbang yang bagus.

“Kami sangat berterima kasih atas support dari Pemprov Kalteng dalam hal ini Bapak Gubernur H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H Edy Pratowo dan juga DAD Kalteng serta sanggar,” ucapnya.

Sementara itu Beny, salah satu koreografer, mengungkapkan bahwa latihan yang dilakukan para penari sangat ketat. Sebab, mereka dari berbagai sanggar, sehingga harus menyatukan gerakan agar sesuai dengan tema yang telah ditetapkan.

“Mereka harus menguasai gerakan yang kompleks dan membutuhkan stamina yang kuat. Kita bersyukur, karena mereka sangat luar bisa dalam latihan,” ujarnya.

Baca Juga :  21 Pelanggar Prokes Terjaring Operasi Yustisi

Marini, koreografer lainnya, menambahkan bahwa para penari juga dilatih untuk memahami makna dari setiap gerakan tarian tersebut. “Kami tidak hanya melatih gerakan fisik, tetapi juga makna filosofis di balik setiap gerakan. Ini penting agar penampilan mereka nanti tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna,” ujar Marini.

Pementasan tarian khas Dayak ini juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan kebudayaan daerah mereka. “Kami berharap ini bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk terus melestarikan kebudayaan kita,” pungkas Thoeseng.

Pada kegiatan itu, Kalteng mengutus 25 orang penari, dan 10 orang official serta pendamping tim tari. Kegiatan ini, merupakan sejarah bagi Indonesia, karena kegiatan dilaksanakan di IKN dan juga Jakarta. (hms/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/