PALANGKA RAYA – Saat ini banyaknya keluhan terkait kerusakan jalan yang diutarakan oleh masyarakat setempat. Mereka seakan-akan menagih janji politik yang disampaikan oleh wali kota dan wakil wali kota saat melakukan kampanye.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin melalui Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menjelaskan perbaikan terhadap kerusakan jalan di sejumlah titik kota cantik merupakan program prioritas kepala daerah. Meski dihadapkan pada tantangan anggaran dan proses administrasi.
Achmad Zaini menjelaskan, seluruh pekerjaan pembangunan dan perbaikan jalan di kota cantik ini sangat bergantung pada ketersediaan dan penyesuaian anggaran. “Sebenarnya kita semua berbasis anggaran. Masa pekerjaan itu memang anggaran untuk perbaikan jalan sudah disahkan sebelum kami menjabat, yaitu pada bulan Desember,” jelasnya, belum lama ini.
Dalam perjalanannya, pemerintah melakukan sejumlah penyesuaian terkait anggaran yang mengalami pergeseran. Hingga saat ini, anggaran pergeseran tersebut masih dalam proses pengesahan, namun tidak menghambat langkah perbaikan jalan di lapangan.
“Secara bertahap, jalan-jalan yang rusak nanti akan kami perbaiki, karena itu sudah menjadi prioritas kami, dan itu sudah ada list-nya. Dan saat ini memang terbukti di lapangan sudah mulai banyak kami lakukan, karena anggaran pergeseran sampai saat ini masih belum diketok atau masih berproses,” jelasnya
Tetapi, pekerjaan di lapangan tetap akan terus dilakukan, tegasnya. Melalui dinas terkait seperti PUPR dan Perkimtan. Ia menyebut, data semua jalan yang perlu perbaikan sudah dihimpun. “Tetapi berdasarkan skala prioritas, skala prioritas mana yang memang betul-betul jalannya segera, harus kami perbaiki, kami akan perbaiki,” terangnya.
Zaini menegaskan, dalam menentukan skala prioritas perbaikan, pihaknya mengedepankan tingkat urgensi dan penggunaan jalan oleh masyarakat. “Yang pertama, tentu saja jalan-jalan yang menjadi jalur aktivitas masyarakat dengan intensitas tinggi akan kami prioritaskan. Karena kalau tidak segera diperbaiki, itu akan mengganggu banyak hal, mulai dari kemudahan transportasi hingga pelayanan jasa lainnya,” tutupnya. (ham/ans)
