PALANGKA RAYA – Pada Rabu (25/8) lalu, Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah H Edy Pratowo menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pengendalian inflasi tahun 2021 secara virtual di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Presiden H Joko Widodo dari Istana Negara dan mengusung tema “Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan”.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia terus memperlihatkan perbaikan. Tentu hal ini patut disyukuri karena di tengah menghadapi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, perekonomian negara semakin membaik, meski tetap harus menjaga kewaspadaan.
“Pada kwartal kedua 2021, kita mampu tumbuh 7, 07 persen year on year (YoY) dengan tingkat inflasi terkendali di angka 1,52 persen YoY,” katanya.
Diungkapkannya, angka ini jauh di bawah target inflasi 2021 yaitu 3 persen. Tetapi pada dasarnya inflasi yang rendah tidak selalu menjadi hal yang mengembirakan. Lantaran, bisa saja ini mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas.
“TPIP dan TPID untuk terus menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang, utamanya barang kebutuhan pokok,” harapnya.
Presiden menyebutkan, sektor pertanian di masa pandemi mampu tumbuh positif di angka 2,95 persen pada kuartal pertama 2021 dan 0,38 persen di kuartal kedua. Presiden yakin, di kuartal ketiga, sektor pertanian juga masih bisa tumbuh lebih baik lagi.
“Karena potensi pasar tetap masih sangat besar, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor ke luar,” ungkapnya. (ens/mmc)
PALANGKA RAYA – Pada Rabu (25/8) lalu, Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah H Edy Pratowo menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pengendalian inflasi tahun 2021 secara virtual di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Presiden H Joko Widodo dari Istana Negara dan mengusung tema “Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan”.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia terus memperlihatkan perbaikan. Tentu hal ini patut disyukuri karena di tengah menghadapi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, perekonomian negara semakin membaik, meski tetap harus menjaga kewaspadaan.
“Pada kwartal kedua 2021, kita mampu tumbuh 7, 07 persen year on year (YoY) dengan tingkat inflasi terkendali di angka 1,52 persen YoY,” katanya.
Diungkapkannya, angka ini jauh di bawah target inflasi 2021 yaitu 3 persen. Tetapi pada dasarnya inflasi yang rendah tidak selalu menjadi hal yang mengembirakan. Lantaran, bisa saja ini mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas.
“TPIP dan TPID untuk terus menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang, utamanya barang kebutuhan pokok,” harapnya.
Presiden menyebutkan, sektor pertanian di masa pandemi mampu tumbuh positif di angka 2,95 persen pada kuartal pertama 2021 dan 0,38 persen di kuartal kedua. Presiden yakin, di kuartal ketiga, sektor pertanian juga masih bisa tumbuh lebih baik lagi.
“Karena potensi pasar tetap masih sangat besar, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor ke luar,” ungkapnya. (ens/mmc)
