Jumat, September 20, 2024
22.4 C
Palangkaraya

Nunu Andriani Ajak Turunkan Stunting di Angka 14 Persen

PULANG PISAU – Prevelensi stunting Kabupaten Pulang Pisau tahun 2023 sesuai Survei Kesehatan Indonesia (SKI) ada di angka 24 persen. Turun dari tahun 2022 yang saat itu sebesar 31,6 persen. Menurut Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu ANdriani, penurunan ini tidak lepas dari kerja semua pihak.
Selain intervensi spesifik dan sensitif dari perangkat daerah teknis terkait, juga adanya dukungan program Gemar Posting dari DWP Kabupaten Pulang Pisau, Permata Kuning dari TP-PKK, BAAS dari semua perangkat daerah.“Selain itu, tentunya program makan tambahan dari desa untuk anak-anak balita di desa,” kata Nunu.

Nunu juga apresiasi Polres Pulang Pisau yang turut serta dalam penanganan stunting melalui program Runcing (rumah kita bersedekah untuk stunting). Yang pelaksanaannya setiap hari Jumat dipimpin langsung Kapolres dan juga di desa melalui Bhabinkamtibmas.
Begitu juga apa yang telah dilakukan Kodim 1011/KLK, pemberian susu dan sembako di Desa Mintin, sumur bor di desa Maliku Baru serta MCK di Desa Hanjak Maju. “Saya ucapkan terima kasih. Namun, kita masih harus lebih bekerja keras lagi, untuk bisa menurunkan angka stunting di angka 14 persen sesuai target nasional,” tegas dia.
Nunu menegaskan, regulasi telah juga telah dibuat untuk percepatan penurunan stunting, lokus stunting serta Perbup ADD yang mengatur kewajiban desa dalam menganggarkan alokasi dana desanya untuk stunting, dukungan anggaran pun telah dialokasikan di perangkat daerah sesuai tupoksinya.

Baca Juga :  Perempuan Diminta Jadi Whistleblower

“Saya harapkan dukungan dari TP-PKK kabupaten, kecamatan dan desa, pendamping desa serta kader pembangunan manusia terkhusus badan pemusyawaratan desa sebagai mitra kepala desa untuk bersama sama bergerak untuk penanganan stunting di wilayah kerjanya masing-masing,” harap dia.
Dia mengungkapkan, pada bulan Juni ini ada agenda. Yaitu kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di daerah. Ini berdasarkan surat Kemendagri nomor: 400.5/316/Bangda tanggal 13 mei 2024.
“Dengan dukungan dan kerja semua pihak dan komitmen kita semua, saya berkeyakinan kita mampu menangani stunting di Kabupaten Pulang Pisau. Dan angka prevelensi stunting Kabupaten Pulang Pisau optimistis bisa 14 persen, bahkan bisa di bawah 14 persen,” tandasnya. (art)

Baca Juga :  Peringatan Hari Lahir Pancasila, Nunu Andriani: Pancasila Satukan Perbedaan

PULANG PISAU – Prevelensi stunting Kabupaten Pulang Pisau tahun 2023 sesuai Survei Kesehatan Indonesia (SKI) ada di angka 24 persen. Turun dari tahun 2022 yang saat itu sebesar 31,6 persen. Menurut Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu ANdriani, penurunan ini tidak lepas dari kerja semua pihak.
Selain intervensi spesifik dan sensitif dari perangkat daerah teknis terkait, juga adanya dukungan program Gemar Posting dari DWP Kabupaten Pulang Pisau, Permata Kuning dari TP-PKK, BAAS dari semua perangkat daerah.“Selain itu, tentunya program makan tambahan dari desa untuk anak-anak balita di desa,” kata Nunu.

Nunu juga apresiasi Polres Pulang Pisau yang turut serta dalam penanganan stunting melalui program Runcing (rumah kita bersedekah untuk stunting). Yang pelaksanaannya setiap hari Jumat dipimpin langsung Kapolres dan juga di desa melalui Bhabinkamtibmas.
Begitu juga apa yang telah dilakukan Kodim 1011/KLK, pemberian susu dan sembako di Desa Mintin, sumur bor di desa Maliku Baru serta MCK di Desa Hanjak Maju. “Saya ucapkan terima kasih. Namun, kita masih harus lebih bekerja keras lagi, untuk bisa menurunkan angka stunting di angka 14 persen sesuai target nasional,” tegas dia.
Nunu menegaskan, regulasi telah juga telah dibuat untuk percepatan penurunan stunting, lokus stunting serta Perbup ADD yang mengatur kewajiban desa dalam menganggarkan alokasi dana desanya untuk stunting, dukungan anggaran pun telah dialokasikan di perangkat daerah sesuai tupoksinya.

Baca Juga :  Perempuan Diminta Jadi Whistleblower

“Saya harapkan dukungan dari TP-PKK kabupaten, kecamatan dan desa, pendamping desa serta kader pembangunan manusia terkhusus badan pemusyawaratan desa sebagai mitra kepala desa untuk bersama sama bergerak untuk penanganan stunting di wilayah kerjanya masing-masing,” harap dia.
Dia mengungkapkan, pada bulan Juni ini ada agenda. Yaitu kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di daerah. Ini berdasarkan surat Kemendagri nomor: 400.5/316/Bangda tanggal 13 mei 2024.
“Dengan dukungan dan kerja semua pihak dan komitmen kita semua, saya berkeyakinan kita mampu menangani stunting di Kabupaten Pulang Pisau. Dan angka prevelensi stunting Kabupaten Pulang Pisau optimistis bisa 14 persen, bahkan bisa di bawah 14 persen,” tandasnya. (art)

Baca Juga :  Peringatan Hari Lahir Pancasila, Nunu Andriani: Pancasila Satukan Perbedaan

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/