Kamis, November 21, 2024
26.5 C
Palangkaraya

Pemkab Siapkan Feri Gratis Bagi Masyarakat Tidak Mampu, Orang Sakit dan ASN

PULANG PISAU-Banjir yang terjadi di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah disikapi serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau. Senin (8/11) Pemkab Pulang Pisau langsung menggelar rapat. Rapat yang digelar di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau itu dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulang Pisau Tony Harisinta.

Rapat selain diikuti jajaran BPBD juga diikuti Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pulang Pisau Dr Supriyadi. Salah satu pembahasan dalam rapat tersebut yakni terkait kelancaran transportasi di wilayah tersebut.

“Kami secepatnya membantu masyarakat terkait lalu lintas yang sekarang terkendala,” kata Tony.

Dia menegaskan, untuk memperlancar transportasi di jalur yang terendam itu, Pemkab Pulang Pisau akan menyediakan feri gratis.

Baca Juga :  BPPKAD Telusuri Kendaraan Dinas Penunggak Pajak

“Kita punya armada. Kita gunakan armada itu untuk membantu masyarakat,” tegasnya.

Dia menambahkan, masyarakat yang akan mendapat pelayanan feri gratis itu adalah masyarakat tidak mampu, orang sakit dan ASN.

“Orang sakit harus mendapat pelayanan dan penanganan cepat. Begitu juga ASN. Kalau setiap harus bolak-balik membayar feri, kasihan juga mereka,” ujar Tony.

Tony juga menegaskan, melihat kondisi tersebut Pemkab Pulang Pisau harus hadir. Dia juga mengajak perangkat daerah terkait untuk bersama-sama turun.

“Jangan mempermasalahkan anggaran. Masalah anggaran biar kami yang memikirkan. Saya tidak ingin mendengar ada perangkat daerah yang tidak mau turun karena alasan anggaran,” tegasnya.

Terkait logistik untuk korban bencana banjir Tony mengungkapkan, hal itu tidak ada masalah. “Logistik aman. Ada 100 ton beras. Tinggal mendistribusikan jika sewaktu-waktu diperlukan,” tegasnya. Dia menambahkan berdasarkan informasi yang disampaikan BPBD Kabupaten Pulang Pisau, kondisi cuaca ekstrem ini diprediksi sampai Februari mendatang. “Cukup panjang. Apapun namanya, karena menyangkut nasib masyarakat, pemkab harus hadir,” tandasnya. (art)

Baca Juga :  Perangkat Daerah Diminta Verifikasi Usulan Musrenbang

PULANG PISAU-Banjir yang terjadi di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah disikapi serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau. Senin (8/11) Pemkab Pulang Pisau langsung menggelar rapat. Rapat yang digelar di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau itu dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulang Pisau Tony Harisinta.

Rapat selain diikuti jajaran BPBD juga diikuti Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pulang Pisau Dr Supriyadi. Salah satu pembahasan dalam rapat tersebut yakni terkait kelancaran transportasi di wilayah tersebut.

“Kami secepatnya membantu masyarakat terkait lalu lintas yang sekarang terkendala,” kata Tony.

Dia menegaskan, untuk memperlancar transportasi di jalur yang terendam itu, Pemkab Pulang Pisau akan menyediakan feri gratis.

Baca Juga :  BPPKAD Telusuri Kendaraan Dinas Penunggak Pajak

“Kita punya armada. Kita gunakan armada itu untuk membantu masyarakat,” tegasnya.

Dia menambahkan, masyarakat yang akan mendapat pelayanan feri gratis itu adalah masyarakat tidak mampu, orang sakit dan ASN.

“Orang sakit harus mendapat pelayanan dan penanganan cepat. Begitu juga ASN. Kalau setiap harus bolak-balik membayar feri, kasihan juga mereka,” ujar Tony.

Tony juga menegaskan, melihat kondisi tersebut Pemkab Pulang Pisau harus hadir. Dia juga mengajak perangkat daerah terkait untuk bersama-sama turun.

“Jangan mempermasalahkan anggaran. Masalah anggaran biar kami yang memikirkan. Saya tidak ingin mendengar ada perangkat daerah yang tidak mau turun karena alasan anggaran,” tegasnya.

Terkait logistik untuk korban bencana banjir Tony mengungkapkan, hal itu tidak ada masalah. “Logistik aman. Ada 100 ton beras. Tinggal mendistribusikan jika sewaktu-waktu diperlukan,” tegasnya. Dia menambahkan berdasarkan informasi yang disampaikan BPBD Kabupaten Pulang Pisau, kondisi cuaca ekstrem ini diprediksi sampai Februari mendatang. “Cukup panjang. Apapun namanya, karena menyangkut nasib masyarakat, pemkab harus hadir,” tandasnya. (art)

Baca Juga :  Perangkat Daerah Diminta Verifikasi Usulan Musrenbang

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/