PULANG PISAU-Ribuan masyarakat memadati lapangan Desa Kantan Muara Kecamatan Pandih Batu, Selasa (21/8/2023) malam. Kedatangan masyarakat ke desa tersebut untuk mengikuti kegiatan tablig akbar dengan penceramah KH Anwar Zahid dari Bojonegoro Jawa Timur.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang dan sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulang Pisau.
“Saya ucapkan selamat datang kepada yang mulia Kiyai Haji Anwar Zahid dari Bojonegoro Jawa Timur. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan Pak Kiyai memenuhi undangan kami warga Kabupaten Pulang Pisau. Semoga kehadiran kiyai memberikan berkah tersendiri bagi kami warga Kabupaten Pulang Pisau,” ucap Taty saat itu.
Kegiatan tablig akbar ini merupakan inisiatif dari Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Kecamatan Pandih Batu dan Maliku. “Kami dari pemerintah daerah mengapresiasi kegiatan seperti ini. Hal ini merupakan sarana peningkatan iman dan takwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Sehingga, lanjut dia, dapat terwujudnya keharmonisan antarumat beragama. Saya berpesan kepada masyarakat Kabupaten Pulang Pisau yang berkesempatan hadir pada malam hari ini untuk tetap menjaga kebersamaan, kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Pulang Pisau,” pesan dia.
Terutama, lanjut Taty, menjelang pesta demokrasi tahun 2924 nanti. “Tidak lupa kami ucapkan terima kas kepada seluruh masyarakat yang hadir mengikuti kegiatan tablig akbar ini, semoga kegiatan ini bermanfaat dan apa yang nanti disampaikan oleh kiyai dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” harap bupati.
Sementara itu, KH Anwar Zahid dalam ceramahnya menekankan pentingnya menjaga persatuan kerukunan di tengah perbedaan. Menurut dia, untuk rukun tidak harus menunggu sama. “Untuk rukun tidak harus menunggu sama. Contoh gula dan kopi. Berbeda, tapi kalau campur kopi, gula dan air mendidih, enak. Itu perpaduan sesuatu yang berbeda,” kata Anwar Zahid.
Dia menjelaskan, rukun itu membuat nikmat dan membuat indah. “Wajah saya indah, karena berbeda-beda. Ada mata, hidung, pipi, dahi, bibir alis dan lain-lain menjadi indah. Coba kalau semua hidung semua,” ungkap dia.
Kegiatan serupa juga digelar di Desa Tahai Jaya, Kecamatan Maliku. Tablig akbar di Desa Tahai Jaya dipusatkan di lapangan sepak bola setempat, Selasa (22/8) pagi. Kegiatan tersebut juga dihadiri ribuan masyarakat. (art)