Selasa, Juni 24, 2025
24 C
Palangkaraya

Tingkatkan Ketahanan Pangan, Desa Tumbang Nusa Gelar Pelatihan Olah Abon Gabus

PULANG PISAU-Dalam upaya pengembangan ketahanan pangan berbasis partisipasi kelompok rentan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana serta pengelolaan potensi lokal, Desa Tumbang Nusa menggelar kegiatan pelatihan pembuatan abon ikan gabus.

Kegiatan berlangsung di Aula Desa Tumbang Nusa selama kurang lebih 2,5 jam dan diikuti oleh 20 perempuan dari Kelompok Pengrajin Purun Nusa Sehati.

Sebelum pelaksanaan pelatihan dimulai, acara diawali dengan pengembangan penguatan ketahanan pangan dan mitigasi karhutla melalui kegiatan “Penguatan Ketahanan Pangan Berbasis Partisipasi Kelompok Rentan Masyarakat Tangguh Bencana, Membangun Kapasitas Masyarakat Dalam Mitigasi Karhutla Melalui Integrasi Ketahanan Pangan dan Inklusi Sosial di Desa Tumbang Nusa”.

Hal ini menegaskan komitmen desa dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana dan pengembangan potensi lokal secara berkelanjutan.

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Bapak Dr. Saputra Adiwijaya, S.Sos., M.Si., sebagai Pembina dan Direktur Lembaga Penelitian CESS (Centre of Empowering and Social Studies) yang berkolaborasi dengan WWF Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  21 Pelanggar Prokes Terjaring Operasi Yustisi

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya kolaborasi antara peneliti, masyarakat, dan pihak terkait dalam menguatkan ketahanan pangan dan ekonomi lokal.

Turut hadir mendampingi ketua pelaksana yang juga dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya yaitu Ibu Osi Karina Saragih, S.Pd., M.Si., serta Kepala Desa Tumbang Nusa, Ibu Lily.

Materi dan praktek pelatihan dilaksanakan langsung oleh Ibu Nur Suraini sebagai Fasilitator dan penggiat UMKM dari Klampangan.

Beliau mengajarkan proses pembuatan abon ikan gabus sebagai inovasi pemanfaatan potensi lokal yang melimpah di desa.

Ikan gabus dipilih karena merupakan sumber daya ikan yang kaya manfaat dan berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat.

Selama kegiatan, peserta diperkenankan langsung berpartisipasi aktif dalam memasak dan mempraktikkan proses pembuatan abon ikan gabus bersama mentor.

Baca Juga :  Kerukunan Bubuhan Banjar Wadah Jalin Persatuan

Mereka tampak antusias, semangat, dan menikmati setiap langkah proses pembuatan abon, yang diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan keluarga.

Kegiatan ini ditutup dengan dua orang peserta yang memberikan testimoni. Perwakilan dari Sekretaris Desa menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan membuka peluang usaha baru.

Sementara salah satu perwakilan dari Kelompok Nusa Sehati mengapresiasi manfaat pelatihan ini dalam meningkatkan keberdayaan perempuan dan ekonomi komunitas.

Serta para peserta menyampaikan rasa senang karena dapat membawa hasil pelatihan yag sudah mereka masak yaitu abon ikan.

Dengan pelatihan pembuatan abon ikan gabus ini, diharapkan masyarakat desa Tumbang Nusa semakin mampu mengelola potensi lokal secara mandiri dan berkelanjutan, serta memperkuat ketahanan pangan sekaligus ekonomi desa secara keseluruhan. (ovi)

PULANG PISAU-Dalam upaya pengembangan ketahanan pangan berbasis partisipasi kelompok rentan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana serta pengelolaan potensi lokal, Desa Tumbang Nusa menggelar kegiatan pelatihan pembuatan abon ikan gabus.

Kegiatan berlangsung di Aula Desa Tumbang Nusa selama kurang lebih 2,5 jam dan diikuti oleh 20 perempuan dari Kelompok Pengrajin Purun Nusa Sehati.

Sebelum pelaksanaan pelatihan dimulai, acara diawali dengan pengembangan penguatan ketahanan pangan dan mitigasi karhutla melalui kegiatan “Penguatan Ketahanan Pangan Berbasis Partisipasi Kelompok Rentan Masyarakat Tangguh Bencana, Membangun Kapasitas Masyarakat Dalam Mitigasi Karhutla Melalui Integrasi Ketahanan Pangan dan Inklusi Sosial di Desa Tumbang Nusa”.

Hal ini menegaskan komitmen desa dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana dan pengembangan potensi lokal secara berkelanjutan.

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Bapak Dr. Saputra Adiwijaya, S.Sos., M.Si., sebagai Pembina dan Direktur Lembaga Penelitian CESS (Centre of Empowering and Social Studies) yang berkolaborasi dengan WWF Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  21 Pelanggar Prokes Terjaring Operasi Yustisi

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya kolaborasi antara peneliti, masyarakat, dan pihak terkait dalam menguatkan ketahanan pangan dan ekonomi lokal.

Turut hadir mendampingi ketua pelaksana yang juga dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya yaitu Ibu Osi Karina Saragih, S.Pd., M.Si., serta Kepala Desa Tumbang Nusa, Ibu Lily.

Materi dan praktek pelatihan dilaksanakan langsung oleh Ibu Nur Suraini sebagai Fasilitator dan penggiat UMKM dari Klampangan.

Beliau mengajarkan proses pembuatan abon ikan gabus sebagai inovasi pemanfaatan potensi lokal yang melimpah di desa.

Ikan gabus dipilih karena merupakan sumber daya ikan yang kaya manfaat dan berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat.

Selama kegiatan, peserta diperkenankan langsung berpartisipasi aktif dalam memasak dan mempraktikkan proses pembuatan abon ikan gabus bersama mentor.

Baca Juga :  Kerukunan Bubuhan Banjar Wadah Jalin Persatuan

Mereka tampak antusias, semangat, dan menikmati setiap langkah proses pembuatan abon, yang diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan keluarga.

Kegiatan ini ditutup dengan dua orang peserta yang memberikan testimoni. Perwakilan dari Sekretaris Desa menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan membuka peluang usaha baru.

Sementara salah satu perwakilan dari Kelompok Nusa Sehati mengapresiasi manfaat pelatihan ini dalam meningkatkan keberdayaan perempuan dan ekonomi komunitas.

Serta para peserta menyampaikan rasa senang karena dapat membawa hasil pelatihan yag sudah mereka masak yaitu abon ikan.

Dengan pelatihan pembuatan abon ikan gabus ini, diharapkan masyarakat desa Tumbang Nusa semakin mampu mengelola potensi lokal secara mandiri dan berkelanjutan, serta memperkuat ketahanan pangan sekaligus ekonomi desa secara keseluruhan. (ovi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/