Minggu, September 29, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Apresiasi Budi Daya Maggot, Pj Bupati Serahkan Mesin Pencacah Organik

PULANG PISAU – Kelompok masyarakat di Desa Gandang Kecamatan Maliku melakukan pengelolaan sampah sebagai salah satu sumber pendapatan. Pengelolaan sampah terintegrasi di desa tersebut dijadikan sebagai makanan budi daya maggot BSF.

Kreativitas kelompok pembudi daya maggot dalam pengelolaan sampah itu mengundang perhatian penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani. Bahkan pada kamis (30/5/2024) Nunu Andriani mengunjungi tempat pengelolaan sampah di desa tersebut.

Selain melakukan peninjauan, kelompok budi daya maggot BSF dan pengelolaan sampah terintegrasi, Nunu juga menyerahkan mesin pencacah organik kepada kelompok pembudi daya maggot. Saat itu Nunu didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau Hendri Arroyo dan sejumlah pejabat terkait.

“Kita apresiasi apa yang menjadi inovasi masyarakat ini. Limbah atau sampah yang tidak digunakan dapat digunakan untuk pakan maggot. Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau tentu sangat mensupport masyarakat yang punya kemauan dan keinginan berinovasi,” ujarnya.

Menurut Nunu, untuk memberikan dukungan sarana dan prasarana sampah yang akan dijadikan pakan maggot, nanti bias disharingkan dengan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau melalui perangkat daerah terkait atau pihak swasta.

Nunu berharap, ada dukungan desa dan PKK. “Sampah yang dibuang kalau bisa dipilah dan dipilih. Sehingga kelompok pembudi daya bisa lebih cepat membuat hasil fermentasi dengan mesin yang ada. “Sehingga budi daya lebih cepat,” kata dia.

Nunu juga mengungkapkan, usaha tersebut juga bekerja sama dengan bank sampah untuk sampah yang bernilai ekonomis. “Ini terobosan. Di tempat lain memang sudah ada dan di tempat kita, kita mulai sekarang. Kalau tidak dimulai, kapan lagi. Jika sudah dimulai akan berkembang dan ada dukungan dari stakeholders lainnya,” tandasnya. (art)

PULANG PISAU – Kelompok masyarakat di Desa Gandang Kecamatan Maliku melakukan pengelolaan sampah sebagai salah satu sumber pendapatan. Pengelolaan sampah terintegrasi di desa tersebut dijadikan sebagai makanan budi daya maggot BSF.

Kreativitas kelompok pembudi daya maggot dalam pengelolaan sampah itu mengundang perhatian penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani. Bahkan pada kamis (30/5/2024) Nunu Andriani mengunjungi tempat pengelolaan sampah di desa tersebut.

Selain melakukan peninjauan, kelompok budi daya maggot BSF dan pengelolaan sampah terintegrasi, Nunu juga menyerahkan mesin pencacah organik kepada kelompok pembudi daya maggot. Saat itu Nunu didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau Hendri Arroyo dan sejumlah pejabat terkait.

“Kita apresiasi apa yang menjadi inovasi masyarakat ini. Limbah atau sampah yang tidak digunakan dapat digunakan untuk pakan maggot. Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau tentu sangat mensupport masyarakat yang punya kemauan dan keinginan berinovasi,” ujarnya.

Menurut Nunu, untuk memberikan dukungan sarana dan prasarana sampah yang akan dijadikan pakan maggot, nanti bias disharingkan dengan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau melalui perangkat daerah terkait atau pihak swasta.

Nunu berharap, ada dukungan desa dan PKK. “Sampah yang dibuang kalau bisa dipilah dan dipilih. Sehingga kelompok pembudi daya bisa lebih cepat membuat hasil fermentasi dengan mesin yang ada. “Sehingga budi daya lebih cepat,” kata dia.

Nunu juga mengungkapkan, usaha tersebut juga bekerja sama dengan bank sampah untuk sampah yang bernilai ekonomis. “Ini terobosan. Di tempat lain memang sudah ada dan di tempat kita, kita mulai sekarang. Kalau tidak dimulai, kapan lagi. Jika sudah dimulai akan berkembang dan ada dukungan dari stakeholders lainnya,” tandasnya. (art)

Artikel Terkait