PALANGKA RAYA – Komoditas impor Provinsi Kalimantan Tengah pada Desember 2022 adalah aspal atau bitumen petroleum sebesar US$1,95 juta. Kemudian, pupuk berupa kalium klorida US$1,39 juta, mesin pemanas pada pengolahan sawit US$0,23 juta, katalisator US$0,19 juta, dan asam sitrat US$0,03 juta.
“Impor kelompok barang tertinggi adalah bahan bakar mineral –HS 27 atau aspal yaitu 51,54 persen. Kemudian pupuk – HS 31 atau kalium klorida 36,68 persen, dan mesin pemanas pada pengolahan sawit 6,07 persen,” terang Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Akhmad Tantowi, baru-baru ini.
Lebih lanjut ia menyampaikan, jika dibanding pada bulan sebelumnya, penurunan nilai impor Kalimantan Tengah 21,53 persen, utamanya didorong oleh turunnya nilai impor pada kelompok bahan bakar mineral berupa aspal sebesar US$0,80 juta turun 29,09 persen, mesin/pesawat mekanik sebesar US$0,24 juta turun 51,06 persen dan pupuk sebesar US$0,22 juta turun 13,66 persen.
Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021, tambah Akhmad, terjadi penurunan nilai impor pada Desember 2022 48,78 persen.
“Ini disebabkan oleh turunnya nilai impor kelompok komoditas mesin atau pesawat mekanik senilai US$4,44 juta turun 95,07 persen, kelompok bahan bakar mineral senilai US$0,24 juta turun 10,96 persen dan kelompok berbagai produk kimia senilai US$0,08 turun 29,63 persen,” tandasnya. (aza)