Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Wujudkan Keluarga Sejahtera

PKK Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penurunan Angka Stunting

PALANGKA RAYA – Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan  Keluarga (PKK) Kota Palangka Raya menggelar sosialisasi pencegahan dan penurunan angka stunting menuju keluarga yang sejahtera, di Pendopo Wali Kota Palangka Raya, Rabu (8/6). Kegiatan ini dibuka oleh Ketua TP PKK Palangka Raya Avina Fairid Naparin melalui Penasihat TP PKK Kota Palangka Raya Ir Hj Melhanah MP.

“Saat ini pemerintah sedang gencar- gencarnya melakukan pencegahan stunting. PKK mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai ke kelurahan/desa menjadi salah satu penggerak di daerah. Namun yang lebih penting adalah peran orangtua, bahkan tokoh agama dan tokoh masyarakat secara aktif di dalam pencegahan stunting sangat diperlukan,” kata Melhanah, kemarin.

Ia menegaskan, Pemerintah sangat fokus untuk pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

“Untuk itulah pada hari ini, PKK Palangka Raya mengundang bapak Ibu untuk hadir di sini sebagai komitmen dan keseriusan kita membantu menurunkan angka stunting di Palangka Raya, agar dapat terwujud generasi yang cerdas dan sehat,” ucapnya.

Baca Juga :  Shrimp Estate Kekuatan Ekonomi Baru

Kegiatan yang diikuti, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama serta kader TP PKK ini menghadirkan narasumber perwakilan dari Dinas Kesehatan Palangka Raya, Fri Wardana Sumantri SST dan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, dr  M Fitriyanto Leksono M Si.

Fitriyanto saat itu memaparkan  mengenai peran BKKBN dalam percepatan penurunan stunting. Ia menyampaikan, jika stunting tidak diselesaikan dengan baik, stunting akan menjadi permasalahan lintas generasi. Sementara penyebab stunting sangat kompleks, baik langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu, memerlukan intervensi lintas sektor, spesifik dan sensitif. Karena setiap intervensi memiliki kontribusi dalam penurunan stunting.

“Dibutuhkan upaya yang terintegrasi dalam penurunan stunting dan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, sehingga pentingnya konvergensi intervensi pada rumah tangga 1.000 HPK. Konvergensi adalah upaya memastikan seluruh intervensi penurunan stunting sampai pada target sasaran,” ucapnya.

Sementara itu, Fri Wardana Sumantri menyampaikan materi tentang mengenali dan pencegahan stunting di masyarakat. Ia mengatakan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Baca Juga :  Penuhi Ketersediaan Daging

“Stunting adalah keadaan tubuh  sangat pendek dilihat dengan standar WHO -MGRS,” imbuhnya.

a mengatakan, untuk dampak negatif stunting adalah, penurunan kemampuan anak dalam belajar, anak mudah terserang penyakit menular, berisiko lebih tinggi mengalami penyakit tidak menular menular, seperti obesitas, darah tinggi dan kardiovaskular. Dalam jangka panjang berisiko penurunan produktivitas dan berdampak pada rendahnya penghasilan.

“Tips cegah stunting, dengan penuhi nutrisi sebelum dan selama kehamilan. Berikan makanan pendamping ASI  dengan tepat waktu, bergizi, aman, padat dan  berikan secara responsif. Berikan imunisasi lengkap untuk bayi kurang dari enam bulan. Dilanjutkan menyusui sampai 2 tahun. Berikan imunisasi lengkap dan selalu jaga kesehatan lingkungan. Temukan pola asuh tepat dari ayah ibu dan seluruh anggota keluarga,” tandasnya.

Usai sosialisasi para tokoh bersama narasumber serta kader TP PKK melakukan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap pencegahan dan penurunan angka stunting di Palangka Raya. (aza/ko)

PKK Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penurunan Angka Stunting

PALANGKA RAYA – Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan  Keluarga (PKK) Kota Palangka Raya menggelar sosialisasi pencegahan dan penurunan angka stunting menuju keluarga yang sejahtera, di Pendopo Wali Kota Palangka Raya, Rabu (8/6). Kegiatan ini dibuka oleh Ketua TP PKK Palangka Raya Avina Fairid Naparin melalui Penasihat TP PKK Kota Palangka Raya Ir Hj Melhanah MP.

“Saat ini pemerintah sedang gencar- gencarnya melakukan pencegahan stunting. PKK mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai ke kelurahan/desa menjadi salah satu penggerak di daerah. Namun yang lebih penting adalah peran orangtua, bahkan tokoh agama dan tokoh masyarakat secara aktif di dalam pencegahan stunting sangat diperlukan,” kata Melhanah, kemarin.

Ia menegaskan, Pemerintah sangat fokus untuk pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

“Untuk itulah pada hari ini, PKK Palangka Raya mengundang bapak Ibu untuk hadir di sini sebagai komitmen dan keseriusan kita membantu menurunkan angka stunting di Palangka Raya, agar dapat terwujud generasi yang cerdas dan sehat,” ucapnya.

Baca Juga :  Shrimp Estate Kekuatan Ekonomi Baru

Kegiatan yang diikuti, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama serta kader TP PKK ini menghadirkan narasumber perwakilan dari Dinas Kesehatan Palangka Raya, Fri Wardana Sumantri SST dan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, dr  M Fitriyanto Leksono M Si.

Fitriyanto saat itu memaparkan  mengenai peran BKKBN dalam percepatan penurunan stunting. Ia menyampaikan, jika stunting tidak diselesaikan dengan baik, stunting akan menjadi permasalahan lintas generasi. Sementara penyebab stunting sangat kompleks, baik langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu, memerlukan intervensi lintas sektor, spesifik dan sensitif. Karena setiap intervensi memiliki kontribusi dalam penurunan stunting.

“Dibutuhkan upaya yang terintegrasi dalam penurunan stunting dan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, sehingga pentingnya konvergensi intervensi pada rumah tangga 1.000 HPK. Konvergensi adalah upaya memastikan seluruh intervensi penurunan stunting sampai pada target sasaran,” ucapnya.

Sementara itu, Fri Wardana Sumantri menyampaikan materi tentang mengenali dan pencegahan stunting di masyarakat. Ia mengatakan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Baca Juga :  Penuhi Ketersediaan Daging

“Stunting adalah keadaan tubuh  sangat pendek dilihat dengan standar WHO -MGRS,” imbuhnya.

a mengatakan, untuk dampak negatif stunting adalah, penurunan kemampuan anak dalam belajar, anak mudah terserang penyakit menular, berisiko lebih tinggi mengalami penyakit tidak menular menular, seperti obesitas, darah tinggi dan kardiovaskular. Dalam jangka panjang berisiko penurunan produktivitas dan berdampak pada rendahnya penghasilan.

“Tips cegah stunting, dengan penuhi nutrisi sebelum dan selama kehamilan. Berikan makanan pendamping ASI  dengan tepat waktu, bergizi, aman, padat dan  berikan secara responsif. Berikan imunisasi lengkap untuk bayi kurang dari enam bulan. Dilanjutkan menyusui sampai 2 tahun. Berikan imunisasi lengkap dan selalu jaga kesehatan lingkungan. Temukan pola asuh tepat dari ayah ibu dan seluruh anggota keluarga,” tandasnya.

Usai sosialisasi para tokoh bersama narasumber serta kader TP PKK melakukan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap pencegahan dan penurunan angka stunting di Palangka Raya. (aza/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/