PALANGKA RAYA – Pertamina UMK Academy adalah program yang diluncurkan oleh Pertamina untuk mempercepat pengembangan UMK binaannya dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Program ini telah berjalan sejak 2020 dengan tagline “Beri Energi Baru, Menuju UMK Maju.”
Pada 2024, tujuannya adalah menciptakan UMK yang tangguh, berkualitas, mandiri, dan kompetitif melalui pelatihan, pendampingan hybrid, sertifikasi, dan kesempatan pameran.
Saat ini, program ini telah berkembang ke tingkat nasional, setelah sebelumnya di tingkat regional yang diikuti oleh 1.686 UMK dari 8.500 pendaftar.
Dari jumlah tersebut, 523 UMK berhasil masuk ke Pertamina UMK Academy tingkat nasional.
Manager Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) PT Pertamina, Dewi Sri Utami, mengatakan seluruh peserta UMK Academy 2024 didampingi secara One on One Coaching oleh para mentor profesional dari Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Markplus Institute.
Mereka dapat berkonsultasi terkait kendala dan tantangan yang dihadapi hingga menemukan solusi terkait pengembangan usaha yang dijalankannya.Hal itu meliputi rencana, eksekusi dan pengembangan usaha yang dijalankannya.
“Pertamina UMK Academy merupakan program inisiasi Pertamina untuk membawa UMK binaan Pertamina naik kelas lebih cepat dan memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar,” ungkapnya, Kamis (10/10/2024).
Tak hanya One on One, para perseta juga akan diberikan gamifikasi. Hal ini merupakan skema di keseluruhan rangkaian program Pertamina UMK Academy 2024 yang dikemas dalam bentuk reward points. Tujuannya untuk meningkatkan keterlibatan peserta dalam mengikuti keseluruhan pelatihan.
“Pertamina UMK Academy 2024 bertujuan untuk menciptakan UMK tangguh, berkualitas, mandiri dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.
Agus, Trainer Pertamina UMK Academy dan Supervisor Rumah BUMN Palangka Raya, menyatakan bahwa tahun ini merupakan tahun kelima pelaksanaan program ini. Ia menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk membantu UMK naik kelas.
“Kegiatan ini merupakan wadah pembinaan UMKM di seluruh Indonesia. Fokusnya mengajak binaan Pertamina untuk naik kelas,” ucap Agus saat diwawancara awak media, Kamis (10/10/2024).
Pada 2024, terdapat sekitar 8.000 UMK yang mendaftar secara nasional, dan setelah seleksi, terpilih sekitar 1.600 UMK. Di Kalimantan, sekitar 200 UMK terpilih, termasuk 30 UMK dari Palangka Raya untuk mengikuti pelatihan.
“Khusus regional Kalimantan ada 200-an UMKM yang dipilih, sedangkan untuk Palangka Raya ada 30 UMKM yang lolus untuk mengikuti pelatihan di Rumah BUMN,” sebutnya.
Pelatihan dibagi menjadi empat kategori: Go Digital, Go Modern, Go Online, dan Go Global, sesuai dengan pasar yang ada.
Agus menekankan bahwa Pertamina Academy lebih fokus pada pembinaan dan pendampingan, seperti pelatihan dan membawa UMK ke bazar lokal dan nasional untuk memperkenalkan produk mereka.
UMK Academy berperan penting dalam mendukung perkembangan UMK, yang memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia.
Agus juga menyebutkan bahwa ada produk UMKM dari Kalimantan Tengah yang telah difasilitasi oleh Pertamina Academy dan kini sudah menembus pasar internasional.
Selain itu, UMK yang mengikuti pelatihan akan dinilai, dengan peluang untuk memenangkan bantuan alat produksi dari Pertamina.
Amelia dengan Indang Apang Galerinya sendiri mendapatkan coching one on one. Dijelaskan oleh Coach MarkPlus Institute Nila Kresna dimana ada empat tahap dengan tujuh indikator untuk pemetaan bisnis yang dijalan.
Di antaranya ada Kapasitas omset, modal yang digunakan, pegawai, melibatkan berapa orang sekitar, jangkauan pemasaran, dan terakhir aspek go green.
Hal ini dilakukan dengan alasan karena hal usaha tersebut merupakan usaha lokal. Dan Indang Apang sudah memasuki tahapan kedua.
“Indang Apang dengan Ibu Amelia ini merupakan peserta pertama yang kami kunjungi. Kenapa one on one, karena kita akan mencoba menggali bisnis lebih mendalam lagi dan dampingi,” tegas Nila Kresna.
Pada pertemuan kedua kali ini, pihaknya melakukan strategi bisnis. Seperti apa pasar dan target yang ingin dicapai oleh Indang Apang Galeri.
” Kita ingin tau apa yang ingin dilakukan Indang Apang ini bagaimana target kedepannya dan apakah akan ada penambahan personil lagi,” tegasnya.
Sedangkan dari Amelia Agustina owner dari Indang Apang Galeri sendiri mengaku hal ini menjadi pengalaman yang luar biasa. Dimana ia tidak pernah terpikirkan bagaimana strategi bisnis.
“Tadinya kita jualan hanya jualan saja. Tapi ketika diajarin bahwa kita diajari bukan hanya mencari untung tapi kita bisa melihat target kita seperti apa. Terus ada pencatatan secara detail. Dan kita bisa mendapatkan data secara komperhensif dan dengan adanya target bisa menjualnya secara maksimal,” tegas Amelia.
Ia berharap dengan adanya coching ini Indang Apang Galeri bisa lebih besar lagi. Dan target dan omset bisa dicapai dengan maksimal karena praktek yang matang.
Ia juga mengaku telah menarget pasar internasional. Dimana saat ini sudah penjajakan satu negara.
“Kami sudah melakukan penjual di Jepang dan satu lagi mulai penjajak yakni di Negara Chili. Dan mudahan kedepannya bisa lancar dalam melebarkan usaha ini,” tegas Amelia.(irj/b/ram)