PALANGKA RAYA – Usaha transportasi udara di Provinsi Kalimantan Tegah masih belum pulih sepenuhnya. Hal ini terlihat dari data frekuensi penerbangan selama Desember 2021 meskipun lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi penerbangan pada bulan yang sama tahun 2020, namun lebih rendah dari bulan yang sama tahun 2019.
“Jika dibandingkan dengan kondisi pada November 2021, frekuensi penerbangan di Kalimantan Tengah selama Desember 2021 turun sebesar 2,62 persen, yaitu dari 915 penerbangan menjadi 891 penerbangan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Eko Marsoro, baru-baru ini.
Eko menjelaskan, penurunan frekuensi penerbangan pada Desember 2021 diikuti penurunan jumlah penumpang dan volume arus barang. Jumlah penumpang mengalami penurunan sebesar 3,94 persen, dari 70.622 orang (November 2021) menjadi 67.842 orang (Desember 2021). Penurunan ini berasal dari jumlah penumpang yang datang turun sebesar 5,22 persen dan jumlah penumpang yang berangkat turun sebesar 2,74 persen.
“Sementara itu, volume arus barang mengalami penurunan sebesar 5,80 persen. Volume bongkar barang turun sebesar 4,31 persen dan volume muat barang turun sebesar 8,70 persen,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, frekuensi penerbangan pada Desember 2021 mengalami kenaikan sebesar 5,57 persen, yaitu dari 844 penerbangan menjadi 891 penerbangan.
“Namun, jumlah penumpang dan volume arus barang mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,98 persen dan 28,62 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Eko menambahkan, untuk jumlah penumpang angkutan udara selama Desember 2021mencapai 67.842 orang, turun 3,94 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebanyak 70.622 orang. Penurunan ini berasal dari jumlah penumpang di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya yang turunsebesar 17,31 persen dari 43.165 orang menjadi 35.693 orang. Sementara itu, Bandara Iskandar, Kotawaringin Barat naik 18,58 persen dari 18.629 orang menjadi 22.091 orang dan Bandara H. Asan, Kotawaringin Timur naik sebesar 6,35 persen dari 7.848 orang menjadi 8.346 orang.
Menurutnya, konsentrasi penumpang masih didominasi oleh Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya 52,61persen, diikuti oleh Bandara Iskandar, Kotawaringin Barat 32,56 persen dan Bandara H. Asan, Kotawaringin Timur 12,30 persen.
“Volume arus barang yang mencapai 828 ton terdistribusi melalui Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya 64,37 persen, Bandara Iskandar, Kotawaringin Barat 21,01 persen dan Bandara H. Asan, Kotawaringin Timur 13,41 persen,” tandasnya. (aza/ko)