Kamis, Juni 12, 2025
25.6 C
Palangkaraya

Indeks Pembangunan Manusia Kotim Naik, Indikator Pendidikan Melambat

SAMPIT-Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menunjukkan tren peningkatan.

Pada tahun 2024, IPM Kotim tercatat sebesar 74,47 poin, naik dari tahun sebelumnya yang berada di angka 73,99 poin.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim, Eddy Surahman, menyebut bahwa kenaikan ini mencerminkan perbaikan secara umum dalam aspek kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat.

“Angka harapan hidup meningkat dari 74,22 tahun menjadi 74,38 tahun. Ini menunjukkan pelayanan kesehatan semakin baik,” ujarnya saat penyampaian data makro ekonomi, beberapa waktu lalu.

Namun demikian, indikator pendidikan masih menunjukkan perkembangan yang sangat lambat. Rata-rata lama sekolah (RLS) hanya naik tipis dari 8,17 tahun menjadi 8,18 tahun, sedangkan harapan lama sekolah (HLS) naik dari 12,88 menjadi 12,89 tahun.

Baca Juga : 
Ratusan Peserta Pamer Karya Modifikasi

“Artinya, anak-anak Kotim yang baru lahir diperkirakan hanya akan menempuh pendidikan formal hingga hampir 13 tahun, namun kenyataannya yang ditempuh masih sekitar delapan tahun. Ini perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah,” katanya, Rabu (11/6/2025).

Selain itu, pengeluaran per kapita yang disesuaikan juga naik dari Rp12,546 juta menjadi Rp13,042 juta per tahun. Peningkatan daya beli ini turut mendorong perbaikan skor IPM secara keseluruhan. (mif)

SAMPIT-Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menunjukkan tren peningkatan.

Pada tahun 2024, IPM Kotim tercatat sebesar 74,47 poin, naik dari tahun sebelumnya yang berada di angka 73,99 poin.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim, Eddy Surahman, menyebut bahwa kenaikan ini mencerminkan perbaikan secara umum dalam aspek kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat.

“Angka harapan hidup meningkat dari 74,22 tahun menjadi 74,38 tahun. Ini menunjukkan pelayanan kesehatan semakin baik,” ujarnya saat penyampaian data makro ekonomi, beberapa waktu lalu.

Namun demikian, indikator pendidikan masih menunjukkan perkembangan yang sangat lambat. Rata-rata lama sekolah (RLS) hanya naik tipis dari 8,17 tahun menjadi 8,18 tahun, sedangkan harapan lama sekolah (HLS) naik dari 12,88 menjadi 12,89 tahun.

Baca Juga : 
Ratusan Peserta Pamer Karya Modifikasi

“Artinya, anak-anak Kotim yang baru lahir diperkirakan hanya akan menempuh pendidikan formal hingga hampir 13 tahun, namun kenyataannya yang ditempuh masih sekitar delapan tahun. Ini perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah,” katanya, Rabu (11/6/2025).

Selain itu, pengeluaran per kapita yang disesuaikan juga naik dari Rp12,546 juta menjadi Rp13,042 juta per tahun. Peningkatan daya beli ini turut mendorong perbaikan skor IPM secara keseluruhan. (mif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/