Senin, November 25, 2024
26.6 C
Palangkaraya

Batu Bara dan Minyak Sawit Komoditas Utama Ekspor

PALANGKA RAYA – Komoditas utama ekspor Kalimantan Tengah pada Agustus 2022 adalah batu bara pada kelompok bahan bakar mineral. Kemudian minyak kelapa sawit pada kelompok lemak dan minyak hewani atau nabati. Bijih zirkonium pada kelompok bijih, kerak dan abu logam. Emas bongkahan pada kelompok perhiasan atau permata dan karet alam pada kelompok karet dan barang dari karet.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, mengatakan, dibanding bulan sebelumnya, terjadi peningkatan dan penurunan nilai ekspor pada sejumlah kelompok komoditas.

“Peningkatan nilai ekspor terbesar pada Agustus 2022 terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati yang mencapai US$83,21 juta atau 185,70 persen. Sementara itu, penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sebesar US$86,77 juta atau 21,61 persen,” katanya, baru-baru ini.

Baca Juga :  Bank Kalteng Dorong Mahasiswa Berwirausaha

Eko menjelaskan, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (year on year), hampir semua golongan barang mengalami kenaikan nilai ekspor pada Agustus 2022, kecuali kelompok karet dan barang dari karet serta kelompok ampas atau sisa industri makan yang mengalami penurunan nilai ekspor.

“Kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral senilai US$184,30 juta (141,29 persen), diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewani/nabati senilai US$53,57 juta (71,95 persen). Sementara itu, kelompok karet dan barang dari karet mengalami penurunan nilai ekspor terbesar senilai US$1,71 juta (13,23 persen),” terangnya.

Secara kumulatif, lanjut Eko, pada Januari-Agustus 2022, ekspor Kalimantan Tengah didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai US$2.935,36 juta atau 76,43 persen dari total nilai ekspor.

Baca Juga :  Tamu Hotel Berbintang dan Nonbintang Turun

Selain itu, imbuhnya, kelompok lemak dan minyak hewani/nabati dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam memberikan kontribusi masing-masing sebesar 10,72 persen atau US$411,71 juta dan 5,62 persen atau US$216,04 juta.

“Jika dilihat perkembangannya, total ekspor secara kumulatif mengalami peningkatan sebesar 98,81 persen, dari US$1.931,91 juta pada Januari-Agustus 2021 menjadi US$3.840,74 juta pada Januari-Agustus 2022,” tandasnya. (aza)

PALANGKA RAYA – Komoditas utama ekspor Kalimantan Tengah pada Agustus 2022 adalah batu bara pada kelompok bahan bakar mineral. Kemudian minyak kelapa sawit pada kelompok lemak dan minyak hewani atau nabati. Bijih zirkonium pada kelompok bijih, kerak dan abu logam. Emas bongkahan pada kelompok perhiasan atau permata dan karet alam pada kelompok karet dan barang dari karet.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, mengatakan, dibanding bulan sebelumnya, terjadi peningkatan dan penurunan nilai ekspor pada sejumlah kelompok komoditas.

“Peningkatan nilai ekspor terbesar pada Agustus 2022 terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati yang mencapai US$83,21 juta atau 185,70 persen. Sementara itu, penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sebesar US$86,77 juta atau 21,61 persen,” katanya, baru-baru ini.

Baca Juga :  Bank Kalteng Dorong Mahasiswa Berwirausaha

Eko menjelaskan, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (year on year), hampir semua golongan barang mengalami kenaikan nilai ekspor pada Agustus 2022, kecuali kelompok karet dan barang dari karet serta kelompok ampas atau sisa industri makan yang mengalami penurunan nilai ekspor.

“Kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok bahan bakar mineral senilai US$184,30 juta (141,29 persen), diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewani/nabati senilai US$53,57 juta (71,95 persen). Sementara itu, kelompok karet dan barang dari karet mengalami penurunan nilai ekspor terbesar senilai US$1,71 juta (13,23 persen),” terangnya.

Secara kumulatif, lanjut Eko, pada Januari-Agustus 2022, ekspor Kalimantan Tengah didominasi oleh komoditas bahan bakar mineral berupa batu bara senilai US$2.935,36 juta atau 76,43 persen dari total nilai ekspor.

Baca Juga :  Tamu Hotel Berbintang dan Nonbintang Turun

Selain itu, imbuhnya, kelompok lemak dan minyak hewani/nabati dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam memberikan kontribusi masing-masing sebesar 10,72 persen atau US$411,71 juta dan 5,62 persen atau US$216,04 juta.

“Jika dilihat perkembangannya, total ekspor secara kumulatif mengalami peningkatan sebesar 98,81 persen, dari US$1.931,91 juta pada Januari-Agustus 2021 menjadi US$3.840,74 juta pada Januari-Agustus 2022,” tandasnya. (aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/