Site icon KaltengPos

Masyarakat Berharap Program Betang Partisipatif Berlanjut

TURUN LAPANGAN : Kepala Dinas PUPR Palangka Raya Arbert Tombak (depan, kiri) saat melihat pemeliharaan siring drainase hasil pekerjaan masyarakat, dan mendengarkan ungkapan kepuasan masyarakat mengenai program Betang Partisipatif di Jalan mangga RT 04/RW IV, Kota Palangka Raya baru-baru ini.

PALANGKA RAYA-Program Bersama Tangani Pembangunan Secara Partisipatif (Betang Partisipatif) Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya yang dilaksanakan Dinas PUPR Kota Palangka Raya mendapat respons sangat baik. Masyarakat berharap Pemko Palangka Raya terus melanjutkan program inovasi tersebut.

“Kami berharap agar program ini terus berlanjut, karena manfaatnya sangat dirasakan oleh warga. Saat ini di daerah kami tidak lagi merasakan banjir saat hujan deras, karena sudah dilakukan pemeliharaan dan perbaikan drainase melalui program Betang Partisipatif,” kata Ribut Eka Wati salah satu warga yang tinggal di Jalan Manjuhan, Palangka Raya, baru-baru ini.

“Kami sangat senang dengan adanya program ini. Semoga program ini terus berjalan, karena program ini juga bisa membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan,” imbuhnya.

Senada, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mahaga Lewu di Kelurahan Pahandut Joko, menyampaikan, warga sekitar yang tinggal di wilayah Jalan Mangga RT 04/ RW IV sangat memuji dan mengucapkan terima kasih dengan adanya program itu.
“Terima kasih Bapak Fairid Naparin selaku Wali Kota Palangka Raya sebelumnya. Sebab menyetujui program ini untuk dilaksanakan. Program ini benar-benar menyentuh ke masyarakat. Semoga program ini ke depan bisa lebih baik lagi. Dalam pengerjaan sekecil apapun kami akan melibatkan semua RT karena kami peduli dengan lingkungan,” ujar Joko.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Palangka Raya Arbert Tombak, menyampaikan, program Betang Partisipatif merupakan program uji coba. Apabila ada respons positif dari masyarakat mengenai program tersebut. Maka program ini akan kita tingkatkan.
“Ke depan akan kami ajak instansi terkait untuk berkolaborasi dalam meningkatkan program ini,” ungkapnya.

Arbert menjelaskan, program tersebut memang benar-benar untuk masyarakat. Sebab dari perencanaan, pengerjaan dan pembayaran dilakukan masyarakat. Sedangkan dana pembangunan itu sebenarnya adalah hasil dari pembayaran pajak yang dilakukan masyarakat. “Jadi dikembalikan ke masyarakat,” ungkapnya.

Untuk pengerjaan infrastrktur tersebut, lanjut dia, sudah pasti sangat optimal. Sebab bisa dipastikan tidak ada rekayasa dalam pelaksanaan karena pengawasannya diawasi langsung oleh masyarakat. Maka dari itu, ia berharap, agar struktur yang sudah dibangun selalu dijaga.

“Apabila ada kerusakan yang tidak mampu ditangani oleh masyarakat, diharap bisa dilaporkan ke kami. Mungkin kami bisa menangani secara dini sebelum kerusakan semakin luas. Bagi masyarakat yang mau memperbaiki jalan bisa membuat proposal dan langsung disampaikan ke kami,” pungkasnya. (kom/uut/ktk/aza)

Exit mobile version