Selasa, September 17, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Tingkatkan Kapasitas UMKM, ISEI Palangka Raya Gelar Seminar

PALANGKA RAYA-Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Palangka Raya menggelar seminar nasional Tahun 2023, di Aula Betang Hapakat Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalteng, Kamis (14/12). Dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaku UMKM. Pasalnya, memiliki peran dalam pergerakan perekonomian.

Kegiatan yang mengangkat tema ‘Strategi, Tantangan dan Peluang UMKM di Era Transformasi Digital’ menghadirkan tiga narasumber dari Pengurus Pusat ISEI, Deputi Director BI Institut dan Petinggi Perusahaan Penyedia Platfrom E-Commerce (Shopee, Bukalapak, Tokopedia,Blibli) dan dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi Kalteng H Edy Pratowo.

“UMKM memiliki peran yang strategis dalam pembangunan nasional, kontribusi yang diberikan oleh UMKM di Indonesia ini bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi nasional, melainkan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga mampu mengurangi permasalahan besar di Indonesia yakni pengangguran,” kata H Edy Pratowo saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng, kemarin.

“Oleh karena itu, saya berharap dengan diadakannya seminar nasional ini, dapat menjadikan sebagai wahana bagi para akademisi dan praktisi dalam bertukar pikiran. Tentang membangun kreativitas dan inovasi menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi UMKM nasional kita, sehingga mampu memanfaatkan segala peluang dan menghadapi berbagai tantangan,” imbuhnya.

Baca Juga :  PLN Sukses Energize GIS 150 kV Mintin

Ia berharap, langkah baik yang diupayakan mendatangkan manfaat besar bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kalteng, sehingga mampu membangun masyarakat yang maju, mandiri dan adil menuju Kalteng Makin BERKAH.

Sementara itu, Ketua ISEI Cabang Palangka Raya Ahmad Selanorwanda SE MSi menjelaskan, seminar kal itu bertujuan untuk mencari jalan keluar. Agar pelaku UMKM dapat dikembangkan dengan memanfaatkan kemajuan digitalisasi ekonomi. Membuka wawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya para pelaku UMKM.
“Kemudian merumuskan peluang pemanfaatan teknologi digital dalam proses bisnis UMKM, serta menggalang komitmen dari pelaku usaha, asosiasi, akademisi, pratiksi, lembaga dan pemerintah,” katanya.

Mengenai tema yang diangkat, ia menjelaskan, ISEI melihat perkembangan teknologi informasi, e-commerce dalam aplikasi berbasis digital telah mengubah cara orang berinteraksi dalam bisnis, berbelanja, dan bertransakasi, karena transformasi digital bukan hanya tren, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi diberbagai Negara khusus Indonesia.

Baca Juga :  170,34 Ribu Orang Sudah Gunakan QRIS

Maka dari itu, tegas dia, ISEI melihat betapa pentingnya peningkatan kapasitas UMKM agar naik kelas atau menjadi UMKM high class. Khususnya setelah Indonesia memasuki lingkup Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah berlaku mulai tahun 2025 lalu.
“Kemudian memperkuat UMKM di era MEA, Pemerintah perlu melakukan meningkatkan dan standardisasi produk-produk UMKM, agar tidak kalah saing dengan produk Negara ASEAN lainnya. Hal ini juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas SDM serta penguasaan teknologi yang lebih canggih,” terangnya.

“ISEI juga perlu mengajak dan membudayakan agar masyarakat melakukan langkah bela dan beli produk UMKM. Gerakan ini merupakan sebuah aksi konkrit di lapangan yang hasilnya dapat langsung dirasakan oleh UMKM,” tandasnya. (kom/uut/b5/aza)

PALANGKA RAYA-Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Palangka Raya menggelar seminar nasional Tahun 2023, di Aula Betang Hapakat Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalteng, Kamis (14/12). Dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaku UMKM. Pasalnya, memiliki peran dalam pergerakan perekonomian.

Kegiatan yang mengangkat tema ‘Strategi, Tantangan dan Peluang UMKM di Era Transformasi Digital’ menghadirkan tiga narasumber dari Pengurus Pusat ISEI, Deputi Director BI Institut dan Petinggi Perusahaan Penyedia Platfrom E-Commerce (Shopee, Bukalapak, Tokopedia,Blibli) dan dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi Kalteng H Edy Pratowo.

“UMKM memiliki peran yang strategis dalam pembangunan nasional, kontribusi yang diberikan oleh UMKM di Indonesia ini bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi nasional, melainkan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga mampu mengurangi permasalahan besar di Indonesia yakni pengangguran,” kata H Edy Pratowo saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng, kemarin.

“Oleh karena itu, saya berharap dengan diadakannya seminar nasional ini, dapat menjadikan sebagai wahana bagi para akademisi dan praktisi dalam bertukar pikiran. Tentang membangun kreativitas dan inovasi menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi UMKM nasional kita, sehingga mampu memanfaatkan segala peluang dan menghadapi berbagai tantangan,” imbuhnya.

Baca Juga :  PLN Sukses Energize GIS 150 kV Mintin

Ia berharap, langkah baik yang diupayakan mendatangkan manfaat besar bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kalteng, sehingga mampu membangun masyarakat yang maju, mandiri dan adil menuju Kalteng Makin BERKAH.

Sementara itu, Ketua ISEI Cabang Palangka Raya Ahmad Selanorwanda SE MSi menjelaskan, seminar kal itu bertujuan untuk mencari jalan keluar. Agar pelaku UMKM dapat dikembangkan dengan memanfaatkan kemajuan digitalisasi ekonomi. Membuka wawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya para pelaku UMKM.
“Kemudian merumuskan peluang pemanfaatan teknologi digital dalam proses bisnis UMKM, serta menggalang komitmen dari pelaku usaha, asosiasi, akademisi, pratiksi, lembaga dan pemerintah,” katanya.

Mengenai tema yang diangkat, ia menjelaskan, ISEI melihat perkembangan teknologi informasi, e-commerce dalam aplikasi berbasis digital telah mengubah cara orang berinteraksi dalam bisnis, berbelanja, dan bertransakasi, karena transformasi digital bukan hanya tren, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi diberbagai Negara khusus Indonesia.

Baca Juga :  170,34 Ribu Orang Sudah Gunakan QRIS

Maka dari itu, tegas dia, ISEI melihat betapa pentingnya peningkatan kapasitas UMKM agar naik kelas atau menjadi UMKM high class. Khususnya setelah Indonesia memasuki lingkup Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah berlaku mulai tahun 2025 lalu.
“Kemudian memperkuat UMKM di era MEA, Pemerintah perlu melakukan meningkatkan dan standardisasi produk-produk UMKM, agar tidak kalah saing dengan produk Negara ASEAN lainnya. Hal ini juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas SDM serta penguasaan teknologi yang lebih canggih,” terangnya.

“ISEI juga perlu mengajak dan membudayakan agar masyarakat melakukan langkah bela dan beli produk UMKM. Gerakan ini merupakan sebuah aksi konkrit di lapangan yang hasilnya dapat langsung dirasakan oleh UMKM,” tandasnya. (kom/uut/b5/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/