PALANGKA RAYA – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) terus mengupayakan langkah strategis untuk mendorong kesiapan infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Tengah.
Dalam audiensi bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada Selasa (14/03/2023) sore, di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, PLN memaparkan strategi untuk meningkatkan kontribusi bagi peningkatan sektor ekonomi kemasyarakatan dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Pada kesempatan tersebut General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin, membeberkan tiga langkah strategis akselerasi peningkatan perekonomian melalui pembangunan infrastruktur kelistrikan khususnya yang ada di Kalimantan Tengah.
Pertama, PLN telah merampungkan beberapa proyek strategis kelistrikan di Kalimantan Tengah yang diyakini semakin memperkuat sistem kehandalan ketenagalistrikan di daerah .
“Kemampuan PLN dalam melayani kebutuhan suplai tenaga listrik di Kalteng semakin kuat dengan sudah beroperasinya 4 Gardu Induk 150 kV Baru pada Bulan Maret – April ini, yaitu Gardu Induk Kuala Pembuang 30 MVA, Gardu Induk Sukamara 30 MVA, Gardu Induk Nanga Bulik 30 MVA dan Gardu Kuala Kurun 30 MVA” ungkap Joharifin.
Dengan dirampungkannya pembangunan infrastruktur kelistrikan diharapkan membawa dampak meningkatkan perekonomian daerah .
Kedua, melakukan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah melalui stakeholder awareness forum untuk membangun informasi guna menarik investor.
“Kegiatan kolaborasi ini rencana melibatkan seluruh Walikota dan Bupati sebagai wadah untuk awareness kesiapan PLN terkini dalam melayani seluruh kebutuhan tenaga listrik baik untuk masyarakat, bisnis dan industri,” ungkap Joharifin.
Dirinya menambahkan melalui kegiatan ini di harapkan dapat memberikan informasi berkelanjutan tentang penyediaan suplai tenaga listrik yang andal dan berkualitas.
Joharifin yakin dengan adanya stakeholder awareness forum dapat mendorong tumbuhnya iklim investasi baik dari lokal maupun dari luar daerah untuk dapat masuk ke Kalteng.
Ketiga, percepatan peningkatan rasio desa berlistrik di Kalimantan Tengah. Diketahui sampai dengan Februari 2023 Rasio Desa berlistrik sebesar 71,55 persen, bertahap direncanakan pembangunan yg ditargetkan pada 2024 seluruh desa di Kalimantan Tengah 100 persen berlistrik.
“Saat ini masih ada 447 Desa belum berlistrik di Kalteng, bertahap pada 2023 akan dibangun jaringan kelistrikan untuk 125 desa yang akan meningkatkan Rasio Desa berlistrik menjadi 82,88 persen. Ditargetkan 2024 seluruh desa di Kalteng 100 persen terlistriki,” ujar Joharifin.
Joharifin optimis dengan langkah strategis dan dukungan insfrastruktur kelistrikan yang dibangun PLN akan berdampak positif terhadap akselerasi perekonomian di Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan H. Nuryakin, menyebutkan “Kami mendukung strategi yang dipaparkan PLN, kami siap bersinergi untuk peningkatan ekonomi daerah,” tutur Sekda.
Dirinya berpesan pembangunan infrastruktur kelistrikan agar selaras antara PLN dengan Pemerintah Daerah, sehingga berdampak langsung pada daerah setempat yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi di masing-masing daerah. (hms/uyi)