SAMPIT-Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, saat ini berada di kisaran Rp2.500 hingga Rp2.600 per kilogram.
Angka ini mengalami penurunan dibanding beberapa pekan lalu yang sempat menyentuh Rp2.850 per kilogram.
Meski demikian, petani sawit tetap berusaha bertahan dan beradaptasi. Salah satunya Pak Engot, petani sawit di Desa Eka Bahurui, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang (MBK), yang mengaku tetap bersyukur meski harga TBS turun.
Memang sekarang turun jadi Rp2.500 sampai Rp2.600, sebelumnya bisa sampai Rp2.850. Tapi dibanding beberapa tahun lalu yang sempat di bawah dua ribu, harga sekarang masih lumayan, ujarnya, Senin (16/6/2025).
Ia mengatakan, meski ada penurunan, hasil dari panen sawit tetap bwrdampak bagi ekonomi keluarganya.
Pak Engot menyebut tanaman sawit telah memberi perubahan besar dalam hidupnya. Bahkan, ia bisa membiayai sekolah anaknya hingga masuk ke akademi kepolisian.
Kalau bukan karena sawit, saya tidak bisa bangun rumah permanen, sekolahkan anak sampai kuliah, dan sekarang sudah bisa beli kendaraan. Jadi sawit itu banyak bantu kami, katanya.
Ia juga mengajak petani lain untuk tetap merawat kebun meski harga fluktuatif. Kalau kita rawat kebun dengan baik, hasilnya juga bagus. Jangan karena harga turun jadi malas panen, pesannya.
Menurutnya, yang paling penting adalah kelangsungan panen dan keberlanjutan pasar, sebab dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, sawit masih menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan bagi masyarakat desa.(mif)