Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Program MigorRakyat Agar Tepat Sasaran

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan  Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi dengan pelaku usaha minyak goreng (Migor) meluncurkan Program MigorRakyat. Tujuannya, supaya  penjualan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter dapat tepat sasaran, yaitu  untuk masyarakat berpendapatan rendah.

“Program ini merupakan bentuk kepedulian pengusaha migor untuk rakyat. Sepenuhnya  dijalankan melalui proses bisnis antara  distributor minyak goreng  dengan para pengecer atau pelaku usaha kecil.  Tidak ada subsidi minyak goreng untuk para pengusaha dan pada waktu nya akan menjadi suatu terobosan bisnis model baru,” kata Mendag Lutἀ dalam keterangannya, Selasa (17/5).

Sementara Direktur Jenderal Perda gangan Dalam Negeri Oke Nurwan menjelaskan, Program MigorRakyat menekankan pada transaksi eceran langsung kepada peneri ma manfaat, yaitu kelompok masyarakat  berpendapatan rendah.

Baca Juga :  Bentuk Kepedulian, Pemprov Beri Bantuan Korban Kebakaran

Implementasi dilaksanakan oleh pelaku usaha minyak goreng menggunakan teknologi aplikasi digital untuk memastikan penjualan migor curah Rp14.000 per liter tepat sasaran. Para pengecer akan melakukan penjualan kepada masyarakat sebanyak 1 atau 2 liter per hari berbasis kartu identitas atau KTP.

Adapun daftar lokasi penjualan atau titik jual Program MigorRakyat yang menggunakan platform Gurih Indomarko dan Warung Pangan IDFood dapat diakses oleh siapa saja.

Saat ini sudah ada 1.200 lokasi yang tersebar di lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara.

“Dalam waktu dekat, jumlahnya akan  menjadi 10.000 lokasi di seluruh Indonesia,” pungkasnya (JP/ko)

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan  Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi dengan pelaku usaha minyak goreng (Migor) meluncurkan Program MigorRakyat. Tujuannya, supaya  penjualan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter dapat tepat sasaran, yaitu  untuk masyarakat berpendapatan rendah.

“Program ini merupakan bentuk kepedulian pengusaha migor untuk rakyat. Sepenuhnya  dijalankan melalui proses bisnis antara  distributor minyak goreng  dengan para pengecer atau pelaku usaha kecil.  Tidak ada subsidi minyak goreng untuk para pengusaha dan pada waktu nya akan menjadi suatu terobosan bisnis model baru,” kata Mendag Lutἀ dalam keterangannya, Selasa (17/5).

Sementara Direktur Jenderal Perda gangan Dalam Negeri Oke Nurwan menjelaskan, Program MigorRakyat menekankan pada transaksi eceran langsung kepada peneri ma manfaat, yaitu kelompok masyarakat  berpendapatan rendah.

Baca Juga :  Bentuk Kepedulian, Pemprov Beri Bantuan Korban Kebakaran

Implementasi dilaksanakan oleh pelaku usaha minyak goreng menggunakan teknologi aplikasi digital untuk memastikan penjualan migor curah Rp14.000 per liter tepat sasaran. Para pengecer akan melakukan penjualan kepada masyarakat sebanyak 1 atau 2 liter per hari berbasis kartu identitas atau KTP.

Adapun daftar lokasi penjualan atau titik jual Program MigorRakyat yang menggunakan platform Gurih Indomarko dan Warung Pangan IDFood dapat diakses oleh siapa saja.

Saat ini sudah ada 1.200 lokasi yang tersebar di lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara.

“Dalam waktu dekat, jumlahnya akan  menjadi 10.000 lokasi di seluruh Indonesia,” pungkasnya (JP/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/