Rabu, September 18, 2024
23.9 C
Palangkaraya

Kinerja APBN di Kalteng Mencapai Rp5,5 Triliun Lebih

PALANGKA RAYA-Kinerja pendapatan APBN Kalimantan Tengah (Kalteng) per 31 Juli 2024 mencapai Rp5.565,2 miliar atau Rp5,5 triliun lebih (48,2%) atau naik Rp215,0 M (4,0%, yoy). Kenaikan ini disebabkan oleh penerimaan PBB meningkat sangat signifikan sebesar Rp333,3 miliar (177,6%, yoy).

Kepala Kanwil DJPb Kalteng Wawan Juswanto mengatakan, selain PBB, penerimaan PPN juga meningkat Rp198,7 miliar (11,5%, yoy). Pendapatan PNBP lainnya (K/L) didominasi oleh pendapatan administrasi dan penegakan hukum.

Sedangkan, pendapatan BLU didominasi oleh pendapatan jasa layanan umum berupa penyediaan barang dan jasa kepada masyarakat sebesar Rp73,6 miliar turun -8,2% (yoy). PNBP Kekayaan negara yang meliputi PNBP aset, PNBP piutang negara dan PNBP lelang telah mencapai Rp14,9 M (101,4%) atau tumbuh 76,2% (yoy).

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Gelar Bakti Sosial

“Pada sisi lain, kinerja belanja APBN mencapai Rp15.495,5 miliar (50,9%) atau tumbuh Rp1.606,8 miliar (11,6%, yoy),” kata Wawan saat press conference, Kamis (22/8).
Wawan mengatakan, untuk realisasi belanja K/L mencapai Rp3.651,3 miliar (51,3%) yang sekitar 30,61% dari belanja K/L atau Rp1.117,7 miliar digunakan untuk perlindungan sosial, Pendidikan, infrastruktur, Kesehatan, pertanian dan dukungan UMKM. Selain itu, kata Wawan, belanja K/L juga digunakan untuk Pemilu dengan realisasi Rp351,39 miliar (78,79%) dari pagu Rp466 miliar per 31 Juli 2024.

Sementara itu, realisasi pendapatan APBD Kalteng hingga 31 Juli mencapai Rp14.223,0 miliar (47,8%) yang didominasi oleh pendapatan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp11.844,2 miliar (83,3% dari total pendapatan APBD).

Baca Juga :  PLN UID Kalselteng Berhasil Tingkatkan Penjualan Hingga 9,98 Persen

“Realisasi belanja APBD mencapai Rp10.899,7 miliar (34,0%) yang masih didominasi oleh komponen belanja operasi sebesar 70,8%,” tegasnya.

DJPb memberikan sejumlah rekomendasi yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah pada awal semester II diantaranya, melakukan akselerasi percepatan pelaksanaan kegiatan dan memproyeksikan penggunaan SiLPA untuk TA 2024 dan segera merealisasikan kegiatan di semester II.

“Untuk kinerja penyaluran DAK fisik dan dana desa (DD) regional Kalteng masih terdapat variasi dalam pencapaian penyaluran DAK Fisik di Kalteng, karena hanya Kobar dan Kapuas yang menunjukkan kinerja yang baik,” tutupnya. (kom/b5/abw)

PALANGKA RAYA-Kinerja pendapatan APBN Kalimantan Tengah (Kalteng) per 31 Juli 2024 mencapai Rp5.565,2 miliar atau Rp5,5 triliun lebih (48,2%) atau naik Rp215,0 M (4,0%, yoy). Kenaikan ini disebabkan oleh penerimaan PBB meningkat sangat signifikan sebesar Rp333,3 miliar (177,6%, yoy).

Kepala Kanwil DJPb Kalteng Wawan Juswanto mengatakan, selain PBB, penerimaan PPN juga meningkat Rp198,7 miliar (11,5%, yoy). Pendapatan PNBP lainnya (K/L) didominasi oleh pendapatan administrasi dan penegakan hukum.

Sedangkan, pendapatan BLU didominasi oleh pendapatan jasa layanan umum berupa penyediaan barang dan jasa kepada masyarakat sebesar Rp73,6 miliar turun -8,2% (yoy). PNBP Kekayaan negara yang meliputi PNBP aset, PNBP piutang negara dan PNBP lelang telah mencapai Rp14,9 M (101,4%) atau tumbuh 76,2% (yoy).

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Gelar Bakti Sosial

“Pada sisi lain, kinerja belanja APBN mencapai Rp15.495,5 miliar (50,9%) atau tumbuh Rp1.606,8 miliar (11,6%, yoy),” kata Wawan saat press conference, Kamis (22/8).
Wawan mengatakan, untuk realisasi belanja K/L mencapai Rp3.651,3 miliar (51,3%) yang sekitar 30,61% dari belanja K/L atau Rp1.117,7 miliar digunakan untuk perlindungan sosial, Pendidikan, infrastruktur, Kesehatan, pertanian dan dukungan UMKM. Selain itu, kata Wawan, belanja K/L juga digunakan untuk Pemilu dengan realisasi Rp351,39 miliar (78,79%) dari pagu Rp466 miliar per 31 Juli 2024.

Sementara itu, realisasi pendapatan APBD Kalteng hingga 31 Juli mencapai Rp14.223,0 miliar (47,8%) yang didominasi oleh pendapatan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp11.844,2 miliar (83,3% dari total pendapatan APBD).

Baca Juga :  PLN UID Kalselteng Berhasil Tingkatkan Penjualan Hingga 9,98 Persen

“Realisasi belanja APBD mencapai Rp10.899,7 miliar (34,0%) yang masih didominasi oleh komponen belanja operasi sebesar 70,8%,” tegasnya.

DJPb memberikan sejumlah rekomendasi yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah pada awal semester II diantaranya, melakukan akselerasi percepatan pelaksanaan kegiatan dan memproyeksikan penggunaan SiLPA untuk TA 2024 dan segera merealisasikan kegiatan di semester II.

“Untuk kinerja penyaluran DAK fisik dan dana desa (DD) regional Kalteng masih terdapat variasi dalam pencapaian penyaluran DAK Fisik di Kalteng, karena hanya Kobar dan Kapuas yang menunjukkan kinerja yang baik,” tutupnya. (kom/b5/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/