Sabtu, September 28, 2024
24.4 C
Palangkaraya

PLN Gandeng Dinas DLHKP Gumas Wujudkan Ekosistem Darat Lestari

KUALA KURUN–PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) bersama Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perhubungan (DLHKP) Kabupaten Gunung Mas melakukan groundbreaking ceremony program PLN Peduli, Pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak dan Penanaman Pohon (Reboisasi) Taman Hutan Raya Lapak Jaru, Kabupaten Gunung Mas, Kamis (20/6).

KONTRIBUSI: Kepala Dinas DLHKP Gunung Mas Rody Aristo Robinson menanam pohon program PLN Peduli Tahura Lapak Jaru, Kamis (20/6).

Peletakan batu pertama yang dilaksanakan di kawasan Taman Hutan Raya
Lapak Jaru, Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun itu dihadiri Kepala Dinas DLHKP Gunung Mas Rody Aristo Robinson dan Kepala Bidang Taman Hutan Rakyat (Tahura) DLHKP Gunung Mas Columbus, serta pegawai PLN UIP KLB Unit Pelaksana Proyek (UPP) 3 Palangka Raya.

Pelaksanaan program tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) terhadap lingkungan sekitar. Dalam hal ini untuk merealisasikan tujuan
program berkelanjutan atau sustainable development goals, tepatnya
menjaga ekosistem darat. “Kami beraharap melalui bantuan ini dapat melestarikan
keanekaragaman hayati, melalui pembangunan ruang publik ramah anak ini diharapkan dapat menciptakan tempat rekreasi bagi penduduk sekitar bersama keluarga,” kata Manajer PLN UIP KLB UPP 3 M Indra Firdaus, Kamis (20/6).

Di tempat yang sama, Kepala Dinas DLHKP Gunung Mas Rody Aristo Robinson mengucapkan terima kasih kepada PLN atas bantuan yang diberikan untuk pengembangan kawasan Tahura Lapak Jaru. Pihaknya berterima kasih kepada PLN atas langkah inisiatif dan perhatian terhadap kawasan Tahura Lapak Jaru.

“Semoga dengan adanya program PLN ini, Tahura Lapak Jaru lebih berkembang dan maju, sekaligus dapat mewujudkan kawasan tahura yang ramah bagi flora dan fauna endemik di dalamnya,” ucap Rody.

Pada kesempatan lain, PLH General Manager PLN UIP KLB Dicky Saputra menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian PLN UIP KLB terhadap masyarakat Kabupaten Gunung Mas, khususnya Kecamatan Kurun. Melalui program itu, PLN turut membantu melakukan rehabilitasi ekosistem dan pengembangan ruang publik.

“Kami berharap program ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, sehingga dapat mengembangkan ekowisata dan menjadi daya tarik wisawatan untuk berkunjung ke Kabupaten Gunung Mas,” kata Dicky.

Ada beberapa aksi dalam program ini. Di antaranya, rehabilitasi tahura dengan melakukan penanaman kurang lebih 5.200 anakan tanaman karet, jambu mente, kopi, nangka, cempedak, jengkol, petai, durian, manggis, duku/langsat, lengkeng, sukun, meranti, mahoni, dan gaharu. Rehabilitasi itu dilakukan di area lahan kritis seluas 13 hektare. Selain itu, akan dibangun juga ruang publik ramah anak seluas 0,59 hektare, di mana tersedia taman bermain bagi anak-anak.

Kawasan konservasi Tahura Lapak Jaru memiliki luas sebesar 1.117,30 hektare, dengan tujuan melindungi keanekaragaman hayati, flora, dan fauna, serta ekosistem yang merupakan kekayaan alam, sehingga kelak dapat dinikmati oleh generasi mendatang. (hms/kln/uyi/ce/b15)

KUALA KURUN–PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) bersama Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perhubungan (DLHKP) Kabupaten Gunung Mas melakukan groundbreaking ceremony program PLN Peduli, Pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak dan Penanaman Pohon (Reboisasi) Taman Hutan Raya Lapak Jaru, Kabupaten Gunung Mas, Kamis (20/6).

KONTRIBUSI: Kepala Dinas DLHKP Gunung Mas Rody Aristo Robinson menanam pohon program PLN Peduli Tahura Lapak Jaru, Kamis (20/6).

Peletakan batu pertama yang dilaksanakan di kawasan Taman Hutan Raya
Lapak Jaru, Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun itu dihadiri Kepala Dinas DLHKP Gunung Mas Rody Aristo Robinson dan Kepala Bidang Taman Hutan Rakyat (Tahura) DLHKP Gunung Mas Columbus, serta pegawai PLN UIP KLB Unit Pelaksana Proyek (UPP) 3 Palangka Raya.

Pelaksanaan program tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) terhadap lingkungan sekitar. Dalam hal ini untuk merealisasikan tujuan
program berkelanjutan atau sustainable development goals, tepatnya
menjaga ekosistem darat. “Kami beraharap melalui bantuan ini dapat melestarikan
keanekaragaman hayati, melalui pembangunan ruang publik ramah anak ini diharapkan dapat menciptakan tempat rekreasi bagi penduduk sekitar bersama keluarga,” kata Manajer PLN UIP KLB UPP 3 M Indra Firdaus, Kamis (20/6).

Di tempat yang sama, Kepala Dinas DLHKP Gunung Mas Rody Aristo Robinson mengucapkan terima kasih kepada PLN atas bantuan yang diberikan untuk pengembangan kawasan Tahura Lapak Jaru. Pihaknya berterima kasih kepada PLN atas langkah inisiatif dan perhatian terhadap kawasan Tahura Lapak Jaru.

“Semoga dengan adanya program PLN ini, Tahura Lapak Jaru lebih berkembang dan maju, sekaligus dapat mewujudkan kawasan tahura yang ramah bagi flora dan fauna endemik di dalamnya,” ucap Rody.

Pada kesempatan lain, PLH General Manager PLN UIP KLB Dicky Saputra menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian PLN UIP KLB terhadap masyarakat Kabupaten Gunung Mas, khususnya Kecamatan Kurun. Melalui program itu, PLN turut membantu melakukan rehabilitasi ekosistem dan pengembangan ruang publik.

“Kami berharap program ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, sehingga dapat mengembangkan ekowisata dan menjadi daya tarik wisawatan untuk berkunjung ke Kabupaten Gunung Mas,” kata Dicky.

Ada beberapa aksi dalam program ini. Di antaranya, rehabilitasi tahura dengan melakukan penanaman kurang lebih 5.200 anakan tanaman karet, jambu mente, kopi, nangka, cempedak, jengkol, petai, durian, manggis, duku/langsat, lengkeng, sukun, meranti, mahoni, dan gaharu. Rehabilitasi itu dilakukan di area lahan kritis seluas 13 hektare. Selain itu, akan dibangun juga ruang publik ramah anak seluas 0,59 hektare, di mana tersedia taman bermain bagi anak-anak.

Kawasan konservasi Tahura Lapak Jaru memiliki luas sebesar 1.117,30 hektare, dengan tujuan melindungi keanekaragaman hayati, flora, dan fauna, serta ekosistem yang merupakan kekayaan alam, sehingga kelak dapat dinikmati oleh generasi mendatang. (hms/kln/uyi/ce/b15)

Artikel Terkait