NANGA BULIK – PT Trieka Agro Nusantara (TAN), perusahaan perkebunan berkelanjutan, menunjukkan komitmen nyata untuk secara konsisten menebar dampak positif dalam mendorong pembangunan desa melalui program pemberdayaan yang berdampak luas bagi masyarakat dan lingkungan. Salah satu inisiatif strategis perusahaan adalah Desa Makmur Peduli Api (DMPA), yang sejak 2018 mengintegrasikan dukungan ekonomi dengan edukasi praktik perkebunan berkelanjutan.
General Manager TAN, Japatar Banjarnahor menjelaskan bahwa program ini bertujuan mendorong kemandirian desa sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Melalui skema reward Desa Bebas Kebakaran (DBK), perusahaan memberikan dana insentif kepada desa-desa yang berhasil menjaga wilayahnya bebas dari kebakaran selama setahun. Dana tersebut kemudian dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menciptakan peluang usaha yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Program ini lebih dari sekadar insentif, kami ingin mendorong masyarakat untuk bersama-sama mengambil tanggung jawab menjaga lingkungan sekaligus membangun kemandirian ekonomi desa. Tidak hanya memberikan modal awal dari reward DBK, perusahaan juga konsisten memberikan pendampingan, mulai dari pelatihan hingga pemasaran hasil usaha. Melalui pendekatan ini, kami berharap sinergi dapat menciptakan manfaat jangka panjang bagi desa-desa sekitar perusahaan,” jelas Japatar, belum lama ini.
Japatar melanjutkan, secara proaktif perusahaan juga turut mendorong semangat masyarakat untuk berinovasi dalam menciptakan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan. Jika desa memiliki rencana atau ide usaha yang jelas dan berdampak, perusahaan terbuka berkolaborasi untuk memberikan dukungan. Sebab menurut Japatar, kolaborasi yang baik antara perusahaan dan masyarakat desa adalah kunci untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Perusahaan bahkan turut mendorong pembentukan BUMDes bagi desa-desa yang belum memilikinya, Ini dilakukan dengan harapan agar kolaborasi pemberdayaan ekonomi melalui DMPA dapat berlangsung secara berkelanjutan dan memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat desa. Pendekatan ini terlihat nyata di Desa Panopa dan Desa Kawa, Kecamatan Lamandau, Kabupaten Lamandau, Kalteng. Berkat program DMPA, dua desa ini berhasil mengembangkan berbagai unit usaha seperti peternakan babi serta tambak ikan lele dan patin.
Ketua Kelompok Ternak babi Desa Panopa, Paulus Citel mengatakan salah satu tantangan terbesar dalam beternak babi adalah terkait penyakit yang mudah menyerang ternak. Namun, berkat pendampingan dari perusahaan yang intens dalam mengimplementasikan praktik peternakan terbaik, maka peternakan babi Desa Panopa dapat mengatasi tantangan tersebut dan memberikan dampak positif dalam peningkatan ekonomi warga desa.
Sekretaris Desa Panopa, Julianto menambahkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi terlaksananya program DMPA di Desa Panopa. Bukan hanya DMPA, ia juga turut berterima kasih atas program-program perusahaan di bidang lain seperti kesehatan dengan menyelenggarakan Posyandu, pendidikan dengan memberikan beasiswa bagi siswa, hingga perbaikan infrastruktur desa. Ia turut berharap program-program berkelanjutan bagi masyarakat ini dapat terus ditingkatkan agar lebih banyak lagi masyarakat yang merasakan manfaat dari keberadaan perusahaan. (hms/ktk/b-20)