PALANGKA RAYA – Selama Mei 2022, frekuensi kunjungan kapal laut di pelabuhan wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) mencapai 617 kunjungan atau turun 19,66 persen dibanding jumlah kunjungan pada April 2022 yang tercatat 768 kunjungan. Berbeda dengan jumlah frekuensi kunjungan, jumlah penum pang mengalami kenaikan.
“Jumlah penumpang naik sebesar 47,64 persen, dari 40.842 orang (April 2022) menjadi 60.298 orang (Mei 2022). Kenaikan ini berasal dari jumlah pe numpang datang naik sebesar 285,91 persen, sedangkan jumlah penumpang berangkat turun sebesar 29,48 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.
Sementara itu, jelas Eko, volume arus barang turun sebesar 23,25 persen dari 2,15 juta ton pada April 2022 menjadi 1,65 juta ton pada Mei 2022. Penurunan berasal dari volume bongkar dan muat barang masingmasing turun sebesar 30,31 persen dan 21,42 persen.
“Untuk penurunan frekuensi kunju ngan terjadi di Pelabuhan Sampit 70 kunjungan, Kumai 61 kunjungan, Sukamara 11 kunjungan, Kuala Pembuang 4 kunjungan, Pulang Pisau 3 kunjungan dan Pangkalan Bun 2 kunjungan,” imbuh Eko.
Eko melanjutkan, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, frekuensi kunjungan kapal di Kalimantan Tengah pada Mei 2022 mengalami penurunan sebesar 11,73 persen, yaitu dari 699 kunjungan menjadi 617 kunjungan.
“Berbeda dengan jumlah kunjungan kapal, jumlah penumpang meng alami kenaikan sebesar 287,69 per sen. Jumlah penumpang yang datang mengalami kenaikan sebesar 647,13 persen dan berangkat naik sebesar 109,34 persen,” ujarnya.
Untuk volume arus barang, tegasnya, juga mengalami peningkatan sebesar 16,10 persen. Kenaikan ini berasal dari volume muat barang yang naik sebesar 26,16 persen, sedangkan volume bongkar barang turun sebesar 13,79 persen.
Menurut dia, Pelabuhan Kumai dan Sampit masih mendominasi layanan angkutan laut untuk penumpang dan barang di Kalimantan Tengah. Selama Mei 2022, dari 60.298 penumpang yang datang dan berangkat, sebanyak 68,86 persen melalui Pelabuhan Kumai dan 31,14 persen melalui Pelabuhan Sampit.
“Sementara itu, volume arus barang yang mencapai 1,65 juta ton, terkonsentrasi di Pelabuhan Sampit 69,45 persen dan Kumai 20,93 persen,” tutupnya. (aza/ko)