Sabtu, Mei 31, 2025
23.7 C
Palangkaraya

Dilarang Tapi Dicari! Remaja Korea Utara Berburu Film Exhuma Lewat Jalur Gelap

FILM horor asal Korea Selatan Exhuma yang dirilis pada 2024 ternyata tidak hanya sukses di negaranya sendiri. Meski dibatasi ketat oleh pemerintah, film ini diam-diam meraih popularitas tinggi di Korea Utara khususnya di kalangan remaja.

Mengutip laporan dari Daily NK, Exhuma menyebar cepat melalui jalur tidak resmi di Provinsi Hamgyong Utara, wilayah Korea Utara yang berbatasan langsung dengan Tiongkok. Informasi ini diperoleh dari seorang informan yang mengatakan bahwa film tersebut menyebar dari mulut ke mulut, terutama di kalangan warga yang menggunakan ponsel ilegal asal Tiongkok untuk berkomunikasi dan menjalankan bisnis lintas batas.

“Banyak warga di Hamgyong Utara menggunakan ponsel dari Tiongkok, membuat mereka lebih terbuka terhadap arus informasi dan konten budaya dari luar negeri,” ujar sang informan.

Baca Juga :  7 Drakor Action School Paling Brutal dan Bikin Nagih, Nomor 4 Bikin Merinding!

Selain menjadi alat komunikasi, ponsel ini juga berperan sebagai sarana untuk mengedarkan konten populer dari luar negeri, termasuk film dan musik Korea Selatan. Kota-kota seperti Hoeryong dilaporkan mengalami lonjakan permintaan untuk film Exhuma, yang disebut-sebut telah menarik lebih dari 11 juta penonton di bioskop Korea Selatan.

Menariknya, banyak remaja Korea Utara menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap film ini, apalagi setelah mendengar popularitasnya yang luar biasa di Korea Selatan.

Tema utama dalam Exhuma juga dianggap dekat dengan kepercayaan tradisional warga Korea Utara. “Orang-orang di sini masih percaya pada takhayul terkait makam leluhur. Mereka sering meminta nasihat dari peramal jika ada penyakit atau kemalangan dalam keluarga,” kata informan itu, dikutip dari Allkpop.

Baca Juga :  Dijamin Ngakak! Ini 11 Rekomendasi Drakor Komedi Terbaik untuk Kamu

Meski hukum di Korea Utara secara tegas melarang praktik takhayul dan konsultasi dengan peramal, kebiasaan tersebut masih bertahan hingga kini terutama di wilayah-wilayah pedesaan. Hal ini membuat cerita film Exhuma, yang menyinggung soal gangguan dari makam leluhur, terasa relevan dan menarik perhatian masyarakat.

Seorang distributor konten ilegal di Hoeryong bahkan mengakui, film ini kini menjadi barang panas di pasar gelap. “Anak-anak muda mendatangi saya setiap hari menanyakan film ini. Kalau saya punya file-nya, saya bisa dapat banyak uang sekarang,” ujarnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa betapapun kerasnya pemerintah Korea Utara menindak konten luar negeri, minat masyarakat khususnya generasi muda terhadap budaya populer Korea Selatan tak bisa dibendung. (jpg)

 

FILM horor asal Korea Selatan Exhuma yang dirilis pada 2024 ternyata tidak hanya sukses di negaranya sendiri. Meski dibatasi ketat oleh pemerintah, film ini diam-diam meraih popularitas tinggi di Korea Utara khususnya di kalangan remaja.

Mengutip laporan dari Daily NK, Exhuma menyebar cepat melalui jalur tidak resmi di Provinsi Hamgyong Utara, wilayah Korea Utara yang berbatasan langsung dengan Tiongkok. Informasi ini diperoleh dari seorang informan yang mengatakan bahwa film tersebut menyebar dari mulut ke mulut, terutama di kalangan warga yang menggunakan ponsel ilegal asal Tiongkok untuk berkomunikasi dan menjalankan bisnis lintas batas.

“Banyak warga di Hamgyong Utara menggunakan ponsel dari Tiongkok, membuat mereka lebih terbuka terhadap arus informasi dan konten budaya dari luar negeri,” ujar sang informan.

Baca Juga :  7 Drakor Action School Paling Brutal dan Bikin Nagih, Nomor 4 Bikin Merinding!

Selain menjadi alat komunikasi, ponsel ini juga berperan sebagai sarana untuk mengedarkan konten populer dari luar negeri, termasuk film dan musik Korea Selatan. Kota-kota seperti Hoeryong dilaporkan mengalami lonjakan permintaan untuk film Exhuma, yang disebut-sebut telah menarik lebih dari 11 juta penonton di bioskop Korea Selatan.

Menariknya, banyak remaja Korea Utara menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap film ini, apalagi setelah mendengar popularitasnya yang luar biasa di Korea Selatan.

Tema utama dalam Exhuma juga dianggap dekat dengan kepercayaan tradisional warga Korea Utara. “Orang-orang di sini masih percaya pada takhayul terkait makam leluhur. Mereka sering meminta nasihat dari peramal jika ada penyakit atau kemalangan dalam keluarga,” kata informan itu, dikutip dari Allkpop.

Baca Juga :  Dijamin Ngakak! Ini 11 Rekomendasi Drakor Komedi Terbaik untuk Kamu

Meski hukum di Korea Utara secara tegas melarang praktik takhayul dan konsultasi dengan peramal, kebiasaan tersebut masih bertahan hingga kini terutama di wilayah-wilayah pedesaan. Hal ini membuat cerita film Exhuma, yang menyinggung soal gangguan dari makam leluhur, terasa relevan dan menarik perhatian masyarakat.

Seorang distributor konten ilegal di Hoeryong bahkan mengakui, film ini kini menjadi barang panas di pasar gelap. “Anak-anak muda mendatangi saya setiap hari menanyakan film ini. Kalau saya punya file-nya, saya bisa dapat banyak uang sekarang,” ujarnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa betapapun kerasnya pemerintah Korea Utara menindak konten luar negeri, minat masyarakat khususnya generasi muda terhadap budaya populer Korea Selatan tak bisa dibendung. (jpg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/