Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Wujud Penguatan Unsur Pentahelix

Danrem Pimpin Apel Gelar Personel dan Materiil Latihan Posko I dan II

SAMPIT – Komandan Korem (Danrem) 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya SE MM memimpin Apel Gelar Personel dan Materiil Latihan Posko I dan II dalam rangka kesiapan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan itu dilaksanakan di Stadion 29 Nopember Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kamis (3/2).

Dalam amanat, danrem mengatakan, Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan terluas di Asia dan terluas ketiga di dunia. Dengan hutan yang luas tersebut, tidak salah jika Indonesia dijuluki sebagai salah satu paru-paru dunia. Karena fungsi hutan sebagai penampung karbondioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika, pelestari tanah dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi serta yang paling penting sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna dan peran penyeimbang lingkungan serta mencegah timbulnya pemanasan global.

Berdasarkan data dan fakta bahwa bencana kebakaran hutan dan lahan sering melanda wilayah Indonesia. Yaitu di Provinsi Riau, Jambi, Kalbar, dan Kalteng. Dalam kejadian tersebut, baik pada tahap tanggap darurat hingga rehabilitasi, banyak melibatkan unsur TNI sebagai bagian dari pemerintah dan unsur pentahelix lainnya, termasuk dunia usaha.

Baca Juga :  Kepedulian Persit KCK Koorcabrem 102 PD XII/Tpr

“Provinsi Kalimantan Tengah yang di dalamnya terdapat wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan yang  daerahnya memiliki hutan yang lebat, banyak perkebunan dan lahan masyarakat  yang rawan terhadap bencana kebakaran dan bencana lainnya, maka PT RMU (Rimba Makmur Utama) sebagai bagian dari unsur pentahelix di wilayah tersebut dituntut turut serta dalam penanggulangan karhutla. Sehingga para pimpinan dan staf perlu meningkatkan kemampuannya dengan berlatih, bekerja sama dalam merencanakan operasi, menerapkan teknik operasi, melaksanakan olah yudha serta menerapkan prosedur hubungan pimpinan dan staf dalam rangka melaksanakan tugas  melalui latihan posko I dan II yang akan kita laksanakan ini,” ungkapnya.

Danrem juga menegaskan, latihan posko I dan II merupakan salah satu metode latihan, di mana pelaku diberi serangkaian keadaan dan kejadian yang berkesinambungan yang setiap keadaan atau kejadian mengandung persoalan untuk dipecahkan dan meminta rencana, keputusan, dan perintah serta tindakan dari pelaku berperan sebagai pimpinan dan staf yang dilatih.

Baca Juga :  Rela Basah Demi Monitoring Pembukan Jalan

Dalam kesempatan tersebut, danrem juga menekankan, yaitu pertama  pelaksanaan latposko I dan II agar didasari motivasi yang kuat. Kedua, pelajari dan kuasai referensi dan data-data yang dibuat agar dapat melaksanakan apa yang menjadi jawaban setiap RIG yang dilemparkan oleh pengendali kepada pelaku. Ketiga, gunakan komunikasi yang baik dan benar saat menerima, melaporkan dan melakukan koordinasi melalui alat komunikasi yang disediakan.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Kotim, Kasiops Kasrem 102/Pjg, Dandim 1015/Spt, Kapolres Kotim, BPBD Kotim, ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcabrem 102 PD XII/Tanjungpura, ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XLI Dim 1015/Spt, tokoh masyarakat, tokoh adat, dunia usaha serta pasukan gabungan 267 orang yang terdiri dari anggota Kodim 1015/Spt, Polres Kotim, personel PT RMU, dan Damkar Kotim. (penrem 102/pjg/ens/ko)

Danrem Pimpin Apel Gelar Personel dan Materiil Latihan Posko I dan II

SAMPIT – Komandan Korem (Danrem) 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya SE MM memimpin Apel Gelar Personel dan Materiil Latihan Posko I dan II dalam rangka kesiapan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan itu dilaksanakan di Stadion 29 Nopember Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kamis (3/2).

Dalam amanat, danrem mengatakan, Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan terluas di Asia dan terluas ketiga di dunia. Dengan hutan yang luas tersebut, tidak salah jika Indonesia dijuluki sebagai salah satu paru-paru dunia. Karena fungsi hutan sebagai penampung karbondioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika, pelestari tanah dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi serta yang paling penting sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna dan peran penyeimbang lingkungan serta mencegah timbulnya pemanasan global.

Berdasarkan data dan fakta bahwa bencana kebakaran hutan dan lahan sering melanda wilayah Indonesia. Yaitu di Provinsi Riau, Jambi, Kalbar, dan Kalteng. Dalam kejadian tersebut, baik pada tahap tanggap darurat hingga rehabilitasi, banyak melibatkan unsur TNI sebagai bagian dari pemerintah dan unsur pentahelix lainnya, termasuk dunia usaha.

Baca Juga :  Kepedulian Persit KCK Koorcabrem 102 PD XII/Tpr

“Provinsi Kalimantan Tengah yang di dalamnya terdapat wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan yang  daerahnya memiliki hutan yang lebat, banyak perkebunan dan lahan masyarakat  yang rawan terhadap bencana kebakaran dan bencana lainnya, maka PT RMU (Rimba Makmur Utama) sebagai bagian dari unsur pentahelix di wilayah tersebut dituntut turut serta dalam penanggulangan karhutla. Sehingga para pimpinan dan staf perlu meningkatkan kemampuannya dengan berlatih, bekerja sama dalam merencanakan operasi, menerapkan teknik operasi, melaksanakan olah yudha serta menerapkan prosedur hubungan pimpinan dan staf dalam rangka melaksanakan tugas  melalui latihan posko I dan II yang akan kita laksanakan ini,” ungkapnya.

Danrem juga menegaskan, latihan posko I dan II merupakan salah satu metode latihan, di mana pelaku diberi serangkaian keadaan dan kejadian yang berkesinambungan yang setiap keadaan atau kejadian mengandung persoalan untuk dipecahkan dan meminta rencana, keputusan, dan perintah serta tindakan dari pelaku berperan sebagai pimpinan dan staf yang dilatih.

Baca Juga :  Rela Basah Demi Monitoring Pembukan Jalan

Dalam kesempatan tersebut, danrem juga menekankan, yaitu pertama  pelaksanaan latposko I dan II agar didasari motivasi yang kuat. Kedua, pelajari dan kuasai referensi dan data-data yang dibuat agar dapat melaksanakan apa yang menjadi jawaban setiap RIG yang dilemparkan oleh pengendali kepada pelaku. Ketiga, gunakan komunikasi yang baik dan benar saat menerima, melaporkan dan melakukan koordinasi melalui alat komunikasi yang disediakan.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Kotim, Kasiops Kasrem 102/Pjg, Dandim 1015/Spt, Kapolres Kotim, BPBD Kotim, ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcabrem 102 PD XII/Tanjungpura, ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XLI Dim 1015/Spt, tokoh masyarakat, tokoh adat, dunia usaha serta pasukan gabungan 267 orang yang terdiri dari anggota Kodim 1015/Spt, Polres Kotim, personel PT RMU, dan Damkar Kotim. (penrem 102/pjg/ens/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/