Untuk Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga

Pasi Bakti Siter Korem 102/Pjg Ikut Memantau Stok Pangan di Pasar

7
PANTAU PASAR: PASI BAKTI SITER KOREM 102/PJG MAYOR CHK SURYANTO BERSAMA FORKOPIMDA PROVINSI KALTENG IKUT MEMANTAU STOK DAN HARGA PANGAN DI PASARAN DALAM KOTA PALANGKA RAYA, RABU (29/11/23). ( FOTO , FOTO PENREM 102/PJG )

PALANGKA RAYA – Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg Brigjen TNI Bayu Permana yang diwakili Pasi Bakti Siter Rem 102/Pjg Mayor Chk Suryanto SH mengikuti pemantauan stok dan harga pangan dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah Kota Palangka Raya menjelang hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Rabu ( 29/11).

Giat tersebut guna memonitoring dan menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah Palangka Raya menjelang hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 serta membantu masyarakat dalam mendapatkan harga pangan yang relatif terjangkau. Selain itu juga merupakan upaya Pemprov Kalteng menekan inflasi agar tidak terlalu tinggi sekaligus menyikapi isu nasional terkait harga beras yang cukup menjadi sorotan.

Baca Juga :  Monitoring Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelajar

Kegiatan tersebut dipimpin Staf Ahli Gubernur Yuas Elko bersama Tim Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng yang dilaksanakan di Pasar Besar dan Pasar Kahayan Palangka Raya, Gudang Bulog Jalan Tjilik Riwut Km 7 dan distributor minyak goreng di Jalan RTA Milono Km 3.

Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko kepada media mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, komoditas yang mengalami kenaikan harga salah satunya adalah gula pasir. Sebagian beras juga mengalami kenaikan karena yang dijual di pasar ini berasnya dari pengecer ke pengecer sehingga mereka menjualnya kisaran Rp 17 ribu per kg, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) beras Rp 11.500 per kg.

Baca Juga :  Ratusan Anak di Kalteng Ajukan Dispensasi Nikah

Yuas menyebutkan, stok beras sampai Nataru masih aman, yakni 57 ton. Harga minyak goreng minya kita juga naik dari agen, dulunya Rp 14 ribu per liter sekarang Rp 16-17 ribu,” ungkapnya.

Dijelaskan Yuas, untuk menekan kenaikan harga pangan di pasaran, Pemprov Kalteng berupaya memberikan edukasi ke para pedagang di pasar. “Harapannya dengan begitu harga pangan bisa kita tekan,” harapnya.

Hadir pada kegiatan tersebut forkopimda, perwakilan BI Kalteng Maghfur, perwakilan Bulog Kalteng Budi Cahyanto, serta kepala perangkat daerah Provinsi Kalteng. (penrem 102/pjg/ens)