PANGKALAN BUN – Meski hujan masih rutin mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tetap menjadi perhatian serius. Polres Kobar bersama jajaran Forkopimda dan Pemkab bergerak cepat dengan menggelar apel siaga Karhutla, Jumat (16/5), sebagai langkah antisipatif menghadapi musim kemarau yang tak menentu.
Kapolres Kobar, AKBP Theodorus Priyo Santosa mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari apel siaga serentak se-Kalimantan Tengah, sesuai arahan Kapolda Kalteng. Tujuannya tak lain untuk mengoptimalkan koordinasi lintas sektor, memperkuat kesiapsiagaan personel, serta memastikan kelengkapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana.
“Kami ingin memastikan seluruh unsur siap menghadapi potensi Karhutla. Apel ini juga menjadi forum koordinasi bersama seluruh elemen, agar jika terjadi bencana, responsnya bisa cepat dan terorganisir,” jelas AKBP Theodorus.
Ia menambahkan, wilayah Kobar termasuk salah satu daerah rawan kebakaran hutan saat musim kemarau tiba. Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, dampaknya bisa sangat merugikan—mulai dari gangguan kesehatan masyarakat, kerugian ekonomi, hingga terhambatnya aktivitas sosial.
Usai apel, jajaran Polres bersama Forkopimda langsung melakukan pengecekan peralatan dan perlengkapan penanggulangan Karhutla. Langkah ini untuk memastikan seluruh alat dalam kondisi baik dan siap digunakan kapan saja.
Selain itu, upaya antisipasi juga akan dilakukan melalui pemantauan titik panas (hotspot) via satelit, patroli lapangan, serta sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
“Kami berkomitmen menindak tegas pelaku pembakaran lahan. Ini adalah bentuk profesionalisme kami untuk melindungi bumi Marunting Batu Aji dari ancaman Karhutla,” tegas Kapolres. (son/ans)