PURUK CAHU – Personel Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Kalimantan Tengah menggelar kegiatan pembinaan dan penyuluhan (Binluh) di Pondok Pesantren (Ponpes) Nailul Authar, Kabupaten Murung Raya, Selasa pagi (22/4/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Pembinaan dan Operasional (Kabagbinopsnal) Ditbinmas Polda Kalteng, AKBP Sugino, A.Md, dan diikuti oleh seluruh santri yang menimba ilmu di pondok pesantren tersebut.
Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan, melalui Direktur Binmas Kombes Pol Budhi Rochmat, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan generasi muda, khususnya para santri.
“Paham radikalisme telah menyasar berbagai kelompok, termasuk di lingkungan pondok pesantren. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada para santri agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi yang bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai kebangsaan,” jelas Budhi Rochmat.
Dalam sesi penyuluhan, para santri diberikan wawasan mengenai bahaya radikalisme, pentingnya menjaga toleransi, serta peran pemuda dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan ini juga diselingi dengan dialog interaktif agar para peserta dapat lebih memahami materi yang disampaikan.(hms)
PURUK CAHU – Personel Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Kalimantan Tengah menggelar kegiatan pembinaan dan penyuluhan (Binluh) di Pondok Pesantren (Ponpes) Nailul Authar, Kabupaten Murung Raya, Selasa pagi (22/4/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Pembinaan dan Operasional (Kabagbinopsnal) Ditbinmas Polda Kalteng, AKBP Sugino, A.Md, dan diikuti oleh seluruh santri yang menimba ilmu di pondok pesantren tersebut.
Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan, melalui Direktur Binmas Kombes Pol Budhi Rochmat, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan generasi muda, khususnya para santri.
“Paham radikalisme telah menyasar berbagai kelompok, termasuk di lingkungan pondok pesantren. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada para santri agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi yang bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai kebangsaan,” jelas Budhi Rochmat.
Dalam sesi penyuluhan, para santri diberikan wawasan mengenai bahaya radikalisme, pentingnya menjaga toleransi, serta peran pemuda dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan ini juga diselingi dengan dialog interaktif agar para peserta dapat lebih memahami materi yang disampaikan.(hms)
