KALTENG POS-Konflik Iran-Israel semakin memanas setelah serangan balasan Iran menghantam wilayah padat penduduk di sekitar Tel Aviv, menewaskan tiga warga sipil. Serangan ini terjadi sebagai respons terhadap serangan udara Israel sebelumnya yang menyasar fasilitas nuklir dan militer strategis Iran.
Mengutip laporan BBC, rudal-rudal balistik Iran menyasar pusat-pusat strategis, namun beberapa di antaranya jatuh di kawasan permukiman sipil. Kerusakan parah dan korban jiwa tak terhindarkan.
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, turut menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut. Ia menyebut malam itu sebagai “malam yang berat bagi Negara Israel” dan mengajak warga untuk tetap mengikuti arahan Komando Front Dalam Negeri.
“Kami adalah bangsa yang kuat dengan militer yang tangguh,” ujar Lapid dalam pernyataan resminya.
Situasi semakin genting usai pernyataan tegas dari Kepala Staf Umum IDF Letjen Eyal Zamir dan Kepala Angkatan Udara Mayjen Tomer Bar. Keduanya menyebut “jalan menuju Iran telah terbuka”, menandakan kesiapan Israel melancarkan serangan udara langsung ke jantung ibu kota Tehran.
Netanyahu Ancam Gulingkan Rezim Iran
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer terhadap Iran akan berlangsung “selama yang dibutuhkan.” Ia menyatakan targetnya bukan sekadar menghentikan program nuklir Iran, tetapi juga menjatuhkan pemerintahan yang berkuasa di Tehran.
“Israel tak lagi hanya bertahan. Ini adalah serangan penuh yang akan terus berlanjut,” tegas Netanyahu.
Sementara itu, militer Iran menyebut operasi mereka sebagai “Pertempuran untuk Bertahan Hidup”, dengan target utama fasilitas militer dan infrastruktur Israel. Namun, beberapa rudal justru menghantam wilayah sipil seperti Tel Aviv, menyebabkan kerusakan luas dan korban tewas.
Menurut sumber intelijen Israel, meski Iran telah kehilangan banyak persenjataan dalam 20 bulan terakhir, mereka masih memiliki sekitar 2.000 rudal balistik aktif, serta kemampuan produksi senjata yang terus berlanjut.
Ancaman Meluas ke AS dan Timur Tengah
Meskipun belum ada konfrontasi langsung antara Iran dan Amerika Serikat, pejabat militer Iran telah mengisyaratkan kemungkinan serangan terhadap pangkalan-pangkalan AS di kawasan Timur Tengah. Hal ini menambah ketegangan di tengah konflik yang sudah membara.
Sebelumnya, mantan Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memberikan lampu hijau untuk serangan Israel ke Iran. Namun kenyataannya, kini dunia menyaksikan eskalasi militer yang mengarah pada potensi perang regional besar-besaran. ***