Jumat, Februari 14, 2025
23.4 C
Palangkaraya

Dinkes Kalteng Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Gigi

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes Kalteng) terus berupaya meningkatkan kualitas dan pemerataan layanan kesehatan gigi di Kalteng. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui Program Internsip Dokter Gigi Indonesia (PIDGI), yang kini telah memasuki angkatan ketiga untuk periode Agustus 2024.

Sebagai bentuk refleksi dan peningkatan kualitas program, Dinkes Kalteng menggelar evaluasi dan pemulangan peserta PIDGI angkatan III, di ruang rapat pimpinan, Jumat (31/01/2025). Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul. Ia menegaskan, bahwa PIDGI memiliki peran penting dalam mencetak dokter gigi profesional yang siap melayani masyarakat, khususnya di wilayah yang masih kekurangan tenaga kesehatan.

“PIDGI dirancang untuk membekali dokter gigi lulusan baru dengan pengalaman klinis yang lebih matang sebelum mendapatkan kewenangan praktik mandiri. Program ini berlangsung selama enam bulan, dengan skema tiga bulan di rumah sakit daerah (RSUD) dan tiga bulan di puskesmas yang telah ditetapkan sebagai wahana internsip oleh Komite Internsip Kedokteran Indonesia (KIKI) Pusat,” terang Suyuti.

Baca Juga :  Semarakkan HUT ke-78 RI dengan Berbagi Bendera Merah Putih

Ia menyampaikan, bahwa PIDGI hadir sebagai solusi atas minimnya jumlah dokter gigi di Kalimantan Tengah. Berdasarkan data per 31 Desember 2024, jumlah dokter gigi di provinsi ini baru mencapai 207 orang, sementara terdapat 204 puskesmas yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Ironisnya, 87 puskesmas masih belum memiliki dokter gigi yang bertugas.

Kondisi tersebut, lanjut dia, menjadi tantangan besar dalam upaya pemerataan layanan kesehatan gigi. Maka melalui program internsip, diharapkan distribusi tenaga medis dapat lebih merata dan kualitas pelayanan kesehatan gigi di daerah terpencil semakin meningkat.
Salah satu peserta internsip, drg Ayu Rahma mengungkapkan, bahwa pengalaman enam bulan menjalani PIDGI telah membentuknya menjadi dokter gigi yang lebih siap menghadapi berbagai kondisi di lapangan.

“Program ini memberikan pengalaman berharga, mulai dari menangani pasien dengan berbagai keluhan hingga memahami tantangan layanan kesehatan di daerah. Ini bukan hanya tentang keterampilan medis, tetapi juga kesiapan mental dan profesionalisme,” katanya.

Baca Juga :  1.635 Vaksinator Dikerahkan, Optimistis Segera Tuntas

Menurut dia, Dinkes Kalteng menegaskan bahwa PIDGI akan terus dijalankan dan dievaluasi secara berkala guna memastikan efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan gigi. Selain itu, pemerintah daerah juga tengah mencari solusi terbaik untuk menutup kekurangan tenaga dokter gigi, salah satunya dengan memperluas kuota internsip dan mendorong lulusan dokter gigi untuk mengabdi di wilayah yang membutuhkan.

Dengan evaluasi yang terus dilakukan, PIDGI diharapkan mampu melahirkan tenaga medis yang kompeten, profesional, dan siap menjawab tantangan pemerataan layanan kesehatan gigi di Kalimantan Tengah.

“Program ini bukan hanya menjadi jembatan menuju dunia kerja bagi para dokter gigi muda, tetapi juga menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui layanan kesehatan yang lebih baik dan merata,” tandasnya. (kom/hms/uut/ktk/aza)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes Kalteng) terus berupaya meningkatkan kualitas dan pemerataan layanan kesehatan gigi di Kalteng. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui Program Internsip Dokter Gigi Indonesia (PIDGI), yang kini telah memasuki angkatan ketiga untuk periode Agustus 2024.

Sebagai bentuk refleksi dan peningkatan kualitas program, Dinkes Kalteng menggelar evaluasi dan pemulangan peserta PIDGI angkatan III, di ruang rapat pimpinan, Jumat (31/01/2025). Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul. Ia menegaskan, bahwa PIDGI memiliki peran penting dalam mencetak dokter gigi profesional yang siap melayani masyarakat, khususnya di wilayah yang masih kekurangan tenaga kesehatan.

“PIDGI dirancang untuk membekali dokter gigi lulusan baru dengan pengalaman klinis yang lebih matang sebelum mendapatkan kewenangan praktik mandiri. Program ini berlangsung selama enam bulan, dengan skema tiga bulan di rumah sakit daerah (RSUD) dan tiga bulan di puskesmas yang telah ditetapkan sebagai wahana internsip oleh Komite Internsip Kedokteran Indonesia (KIKI) Pusat,” terang Suyuti.

Baca Juga :  Semarakkan HUT ke-78 RI dengan Berbagi Bendera Merah Putih

Ia menyampaikan, bahwa PIDGI hadir sebagai solusi atas minimnya jumlah dokter gigi di Kalimantan Tengah. Berdasarkan data per 31 Desember 2024, jumlah dokter gigi di provinsi ini baru mencapai 207 orang, sementara terdapat 204 puskesmas yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Ironisnya, 87 puskesmas masih belum memiliki dokter gigi yang bertugas.

Kondisi tersebut, lanjut dia, menjadi tantangan besar dalam upaya pemerataan layanan kesehatan gigi. Maka melalui program internsip, diharapkan distribusi tenaga medis dapat lebih merata dan kualitas pelayanan kesehatan gigi di daerah terpencil semakin meningkat.
Salah satu peserta internsip, drg Ayu Rahma mengungkapkan, bahwa pengalaman enam bulan menjalani PIDGI telah membentuknya menjadi dokter gigi yang lebih siap menghadapi berbagai kondisi di lapangan.

“Program ini memberikan pengalaman berharga, mulai dari menangani pasien dengan berbagai keluhan hingga memahami tantangan layanan kesehatan di daerah. Ini bukan hanya tentang keterampilan medis, tetapi juga kesiapan mental dan profesionalisme,” katanya.

Baca Juga :  1.635 Vaksinator Dikerahkan, Optimistis Segera Tuntas

Menurut dia, Dinkes Kalteng menegaskan bahwa PIDGI akan terus dijalankan dan dievaluasi secara berkala guna memastikan efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan gigi. Selain itu, pemerintah daerah juga tengah mencari solusi terbaik untuk menutup kekurangan tenaga dokter gigi, salah satunya dengan memperluas kuota internsip dan mendorong lulusan dokter gigi untuk mengabdi di wilayah yang membutuhkan.

Dengan evaluasi yang terus dilakukan, PIDGI diharapkan mampu melahirkan tenaga medis yang kompeten, profesional, dan siap menjawab tantangan pemerataan layanan kesehatan gigi di Kalimantan Tengah.

“Program ini bukan hanya menjadi jembatan menuju dunia kerja bagi para dokter gigi muda, tetapi juga menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui layanan kesehatan yang lebih baik dan merata,” tandasnya. (kom/hms/uut/ktk/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/