Jumat, Februari 14, 2025
24.1 C
Palangkaraya

Jelang Ramadan, Gubernur Ingatkan Penanganan Inflasi Harus Proaktif dan Kreatif

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran menekankan pentingnya pendekatan yang lebih inovatif dan responsif dalam menangani inflasi. Terutama terkait kebutuhan pokok masyarakat menjelang bulan suci Ramadan.

Dalam arahannya, Sugianto menyatakan penanganan inflasi tidak hanya bergantung pada aspek finansial, tetapi juga memerlukan inovasi untuk mengurangi ketergantungan pada barang impor dan meningkatkan produksi lokal.

Ia mengingatkan, inflasi biasanya meningkat menjelang Ramadan, dengan harga bahan pokok seperti cabai dan daging yang berpotensi melonjak. Oleh karena itu, gubernur meminta semua pihak untuk mulai memikirkan solusi jauh-jauh hari agar dampak inflasi tidak membebani daya beli masyarakat.

“Penanganan inflasi harus bersifat antisipatif. Kita sudah mengetahui bahwa setiap tahun menjelang Ramadan, daya beli masyarakat meningkat, diikuti dengan kenaikan harga barang-barang pokok. Maka, kita perlu mempersiapkan langkah-langkahnya jauh sebelum situasi tersebut terjadi,” ungkapnya, Selasa (4/2/2025).

Baca Juga :  Dinas Perkebunan Siapkan Lahan untuk Swasembada Jagung 2025

Lebih lanjut, Sugianto menegaskan, penanganan inflasi harus dilakukan dengan cara yang inovatif dan kreatif, bukan hanya mengandalkan anggaran pemerintah untuk membeli bahan pokok saat harga melambung. Ia mengajak semua pihak untuk berinovasi dalam menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dalam menghadapi tantangan inflasi.

“Inflasi dapat diatasi dengan pendekatan yang lebih kreatif. Kita tidak bisa hanya mengandalkan dana pemerintah untuk membeli barang-barang yang harganya melonjak, seperti cabai dan bawang merah. Kita harus berpikir tentang bagaimana meningkatkan kapasitas produksi lokal agar masyarakat mendapatkan pasokan yang lebih stabil dan terjangkau,” tegasnya.

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini berharap semua pihak dapat bersama-sama menciptakan solusi yang efektif untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat menjelang Ramadan. (zia/ans)

Baca Juga :  Penyaluran Bantuan Perlu Pendampingan

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran menekankan pentingnya pendekatan yang lebih inovatif dan responsif dalam menangani inflasi. Terutama terkait kebutuhan pokok masyarakat menjelang bulan suci Ramadan.

Dalam arahannya, Sugianto menyatakan penanganan inflasi tidak hanya bergantung pada aspek finansial, tetapi juga memerlukan inovasi untuk mengurangi ketergantungan pada barang impor dan meningkatkan produksi lokal.

Ia mengingatkan, inflasi biasanya meningkat menjelang Ramadan, dengan harga bahan pokok seperti cabai dan daging yang berpotensi melonjak. Oleh karena itu, gubernur meminta semua pihak untuk mulai memikirkan solusi jauh-jauh hari agar dampak inflasi tidak membebani daya beli masyarakat.

“Penanganan inflasi harus bersifat antisipatif. Kita sudah mengetahui bahwa setiap tahun menjelang Ramadan, daya beli masyarakat meningkat, diikuti dengan kenaikan harga barang-barang pokok. Maka, kita perlu mempersiapkan langkah-langkahnya jauh sebelum situasi tersebut terjadi,” ungkapnya, Selasa (4/2/2025).

Baca Juga :  Dinas Perkebunan Siapkan Lahan untuk Swasembada Jagung 2025

Lebih lanjut, Sugianto menegaskan, penanganan inflasi harus dilakukan dengan cara yang inovatif dan kreatif, bukan hanya mengandalkan anggaran pemerintah untuk membeli bahan pokok saat harga melambung. Ia mengajak semua pihak untuk berinovasi dalam menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dalam menghadapi tantangan inflasi.

“Inflasi dapat diatasi dengan pendekatan yang lebih kreatif. Kita tidak bisa hanya mengandalkan dana pemerintah untuk membeli barang-barang yang harganya melonjak, seperti cabai dan bawang merah. Kita harus berpikir tentang bagaimana meningkatkan kapasitas produksi lokal agar masyarakat mendapatkan pasokan yang lebih stabil dan terjangkau,” tegasnya.

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini berharap semua pihak dapat bersama-sama menciptakan solusi yang efektif untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat menjelang Ramadan. (zia/ans)

Baca Juga :  Penyaluran Bantuan Perlu Pendampingan

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/