Minggu, Mei 19, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Pengembangan Food Estate Singkong Perlu Perlakuan Khusus

PALANGKA RAYA-Kedatangan Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo beserta rombongan ke Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (22/8) lalu dimaksudkan untuk meninjau langsung lokasi lumbung pangan (food estate) yang dikerjakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) H Edy Pratowo.

Edy menjelaskan, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo telah ditugasi oleh Presiden RI Joko Widodo untuk meninjau lokasi food estate singkong yang dikerjakan Kemenhan RI di Kabupaten Gunung Mas.

“Pak Menteri Pertanian ingin memastikan kondisi lumbung pangan singkong itu bagaimana. Karena ada 600 hektare (ha) yang dibuka. Tetapi, dalam melakukan itu memang perlu ada treatment (perlakuan) khusus,” ujar Edy kepada awak media saat menghadiri suatu kegiatan di Halaman Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kalteng, Sabtu pagi (26/8).

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Terus Berupaya Menjaga Laju Inflasi

Dikatakan Edy, saat Mentan RI mengunjungi lokasi food estate singkong oleh Kemenhan RI tersebut, didapatkan informasi bahwa kondisi topografi di daerah setempat memiliki dataran yang tinggi dan kurangnya ketersediaan air.

“Tetapi karena di situ sudah menjadi lokasi food estate, nanti diupayakan agar bagaimana dikembalikan lagi konsepnya supaya bisa menanam singkong. Misal dengan melakukan penanaman kacang-kacangan, nanti diberikan perlakuan khusus untuk lahannya,” beber pria yang sebelumnya merupakan Bupati Pulang Pisau ini.

Selain itu, sambung Edy, Mentan RI pun mencarikan alternatif lain untuk program lumbung pangan singkong di Gunung Mas. Seperti mencari lahan lain yang subur dan dekat dengan lembah.

“Di daerah Dahian Tambuk, beliau (Mentan RI, red) mau mencoba mengembangkan jagung, sekarang berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk bisa melakukan sosialisasi terkait itu dengan melibatkan masyarakat sebagai petaninya. Dicoba dulu 100 hektar,” terangnya.

Baca Juga :  10 Orang Utan Kembali ke Habitatnya

Menurut Edy, 100 ha dapat diuji coba dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pihak yang memiliki lahan. Nantinya, pemerintah dapat memberikan stimulan untuk masyarakat mengelola lahannya, seperti dengan memberikan bibit dan lain-lain.

“Kalau berhasil bisa dikembangkan ke arah yang lebih luas. Kalau pikirannya untuk melakukan hilirisasi kan harus konek dulu bahan baku dengan pabrik, kalau hanya 100 ha mana bisa pabrik dibangun, paling tidak 1000 ha, demikian kata Pak Mentan,” tuturnya. (dan/ans)

PALANGKA RAYA-Kedatangan Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo beserta rombongan ke Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (22/8) lalu dimaksudkan untuk meninjau langsung lokasi lumbung pangan (food estate) yang dikerjakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) H Edy Pratowo.

Edy menjelaskan, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo telah ditugasi oleh Presiden RI Joko Widodo untuk meninjau lokasi food estate singkong yang dikerjakan Kemenhan RI di Kabupaten Gunung Mas.

“Pak Menteri Pertanian ingin memastikan kondisi lumbung pangan singkong itu bagaimana. Karena ada 600 hektare (ha) yang dibuka. Tetapi, dalam melakukan itu memang perlu ada treatment (perlakuan) khusus,” ujar Edy kepada awak media saat menghadiri suatu kegiatan di Halaman Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kalteng, Sabtu pagi (26/8).

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Terus Berupaya Menjaga Laju Inflasi

Dikatakan Edy, saat Mentan RI mengunjungi lokasi food estate singkong oleh Kemenhan RI tersebut, didapatkan informasi bahwa kondisi topografi di daerah setempat memiliki dataran yang tinggi dan kurangnya ketersediaan air.

“Tetapi karena di situ sudah menjadi lokasi food estate, nanti diupayakan agar bagaimana dikembalikan lagi konsepnya supaya bisa menanam singkong. Misal dengan melakukan penanaman kacang-kacangan, nanti diberikan perlakuan khusus untuk lahannya,” beber pria yang sebelumnya merupakan Bupati Pulang Pisau ini.

Selain itu, sambung Edy, Mentan RI pun mencarikan alternatif lain untuk program lumbung pangan singkong di Gunung Mas. Seperti mencari lahan lain yang subur dan dekat dengan lembah.

“Di daerah Dahian Tambuk, beliau (Mentan RI, red) mau mencoba mengembangkan jagung, sekarang berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk bisa melakukan sosialisasi terkait itu dengan melibatkan masyarakat sebagai petaninya. Dicoba dulu 100 hektar,” terangnya.

Baca Juga :  10 Orang Utan Kembali ke Habitatnya

Menurut Edy, 100 ha dapat diuji coba dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pihak yang memiliki lahan. Nantinya, pemerintah dapat memberikan stimulan untuk masyarakat mengelola lahannya, seperti dengan memberikan bibit dan lain-lain.

“Kalau berhasil bisa dikembangkan ke arah yang lebih luas. Kalau pikirannya untuk melakukan hilirisasi kan harus konek dulu bahan baku dengan pabrik, kalau hanya 100 ha mana bisa pabrik dibangun, paling tidak 1000 ha, demikian kata Pak Mentan,” tuturnya. (dan/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/