SAMPIT – Suasana duka menyelimuti warga di sekitar Simpang Jalan Tjilik Riwut–Jalan Sampurna, Sampit.
Seorang pria lansia yang akrab disapa Pak Ogah, yang selama ini dikenal sering membantu mengatur lalu lintas di persimpangan tersebut, meninggal dunia setelah tertabrak kendaraan pada Sabtu pagi (1/6/2025).
Korban diketahui bernama Hari, pria kelahiran Semarang, 11 Maret 1963.
Berdasarkan data identitas yang ditemukan di lokasi kejadian, almarhum beralamat di Jalan Wengga Jaya Agung, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Ia diketahui telah bercerai dan memiliki pekerjaan di bidang perdagangan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban sempat dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit setelah kejadian. Namun, nyawanya tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah sampai di rumah sakit akibat luka berat yang dideritanya.
Kabar meninggalnya Hari dengan cepat menyebar melalui media sosial. Dalam unggahan akun Facebook Natasya Putri Pratiwi, disebutkan bahwa korban tertabrak pengendara dan tak sempat diselamatkan. Foto-foto yang beredar menunjukkan korban sudah tergeletak di jalan kayu, dikelilingi warga yang mencoba memberi pertolongan.
“Innalillahi wainnaillahi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Pak Ogah yang di simpang Jalan Tjilik Riwut–Jalan Sampurna. Info-nya ditabrak orang tadi pagi dan meninggal di tempat. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT,” tulis akun tersebut.
Ratusan komentar netizen membanjiri unggahan tersebut. Mereka turut berduka dan mengenang kebaikan almarhum yang selalu ikhlas membantu pengendara menyeberang dan mengatur lalu lintas.
“Setiap hari ketemu bapak ni, kadang anaknya yang gantikan beliau ni, selalu dibantu kalau kita mau nyebrang. Alfatihah buat piaj, pak,” tulis akun Novi Sikumbang mengenang.
Salah satu warganet, Rike Sukrama, juga menuturkan kenangannya yang kala itu hendak memberikan sedikit rezeki kepada Pak Ogah, namun terhalang kendaraan yang melaju kenjacang.
“Dua kali saya mau kasih pas susah posisi ambil uang, karena pas laju mobil di belakang jadi gak berani, tapi Sidin (almarhum) ini gak marah. Orang baik, semoga Allah mudahkan urusan pemakamannya,” katanya.
Netizen lainnya, Fitriani Putra, mengungkapkan bahwa almarhum adalah sosok yang tidak pernah meminta imbalan atas bantuannya.
“Kalau ada orang baik yang memberi sidin ambil, kalau tidak ya tidak pernah minta. Semoga beliau husnul khotimah, diterima amal ibadahnya. InsyaAllah amal jariyah sidin banyak,” tulisnya.
Warga sekitar mengaku kehilangan atas sosok Hari yang dikenal ramah dan ringan tangan. Ia hampir setiap hari terlihat berdiri di simpang jalan, membantu pengendara, terutama saat jam sibuk.(mif/ram)