Minggu, Juli 7, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Ini Cara Lapas Klas IIB Pangkalan Bun Membina Warga Binaan

PANGKALAN BUN- Penjara tentunya sangat menyeramkan bagi siapa saja yang masuk kesana. Berbagai stigma negatif hingga cap jelek tersemat bagi para penghuninya. Mengingat mereka yang masuk kedalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) ataupun rumah tahanan para pelaku kejahatan. Tetapi pada kenyataanya Lapas bukanlah tempat yang semata-mata hanya tempat pesakitan bagi para pelaku kejahatan.

Tetapi berbagai pelatihan dan pendampingan kerja juga diberikan. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan warga binaan pada saat kembali  ke masyarakat tidak mengulangi perbuatannya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Lapas Klas IIB Pangkalan Bun, Doni H.

Menurutnya, para warga binaan diberikan ruang untuk belajar berwira usaha melalui program pembinaan kemandirian dan keterampilan. Dengan program pengelolaan pembinaan kemandirian. Berbagai keahlian mampu dilakukan dan juga memberikan hasil bagi mereka.

Baca Juga :  Pemprov Dukung Pendirian Perseroan Perseorangan

Terbukti pada Tahun 2022 Penerimaan Negara Bukan Pajak sangat memuaskan yaitu 122,3 persen. Berhasil disetor untuk negara sebesar Rp22.000.000. Hasil ini mampu melampaui target yang hanya sebesar Rp17.990.000. Target PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan Pelatihan terpenuhi dengan Pemberian Sertifikat terhadap WBP yang mengikuti pelatihan, dan Lapas turut serta dalam mendukung pemenuhan ketahanan pangan.

“Kami ingin agar memberikan bekal kemandirian kepada warga binaan agar pada saatnya  nanti tidak mengulangi perbuatannya. Kami ingin apa yang didapat bisa dijadikan sebagai usaha  mandiri dikala kembali ditengah -tengah masyarakat, ” katanya.

Berbagai pembekalan di berbagai bidang tersebut mulai dengan bercocok tanam, budidaya ikan, menjahit, membuat berbagai makanan. Semuanya dapat menjadikan hasil dan masukan bagi Para warga binaan itu sendiri. Mereka begitu  produktif menghasilkan karya atau jasa yang bernilai jual. Pihaknya ingin dengan adanya program pembinaan kemandiriannya berhasil meningkatkan kemampuan para WBP dan memberi kontribusi positif kepada Lapas serta masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Pemprov Berencana Memugarkan Makam, Lahan Parkir Bakal Diperluas

“Semoga apa yang kami berikan ini memberikan  manfaat bagi warga binaan itu sendiri. Tujuan kami adalah yang paling utama pada saatnya nanti warga binaan ini produktif dan tidak kembali  melakukan kejahatan,” ujarnya.(son)

PANGKALAN BUN- Penjara tentunya sangat menyeramkan bagi siapa saja yang masuk kesana. Berbagai stigma negatif hingga cap jelek tersemat bagi para penghuninya. Mengingat mereka yang masuk kedalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) ataupun rumah tahanan para pelaku kejahatan. Tetapi pada kenyataanya Lapas bukanlah tempat yang semata-mata hanya tempat pesakitan bagi para pelaku kejahatan.

Tetapi berbagai pelatihan dan pendampingan kerja juga diberikan. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan warga binaan pada saat kembali  ke masyarakat tidak mengulangi perbuatannya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Lapas Klas IIB Pangkalan Bun, Doni H.

Menurutnya, para warga binaan diberikan ruang untuk belajar berwira usaha melalui program pembinaan kemandirian dan keterampilan. Dengan program pengelolaan pembinaan kemandirian. Berbagai keahlian mampu dilakukan dan juga memberikan hasil bagi mereka.

Baca Juga :  Pemprov Dukung Pendirian Perseroan Perseorangan

Terbukti pada Tahun 2022 Penerimaan Negara Bukan Pajak sangat memuaskan yaitu 122,3 persen. Berhasil disetor untuk negara sebesar Rp22.000.000. Hasil ini mampu melampaui target yang hanya sebesar Rp17.990.000. Target PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan Pelatihan terpenuhi dengan Pemberian Sertifikat terhadap WBP yang mengikuti pelatihan, dan Lapas turut serta dalam mendukung pemenuhan ketahanan pangan.

“Kami ingin agar memberikan bekal kemandirian kepada warga binaan agar pada saatnya  nanti tidak mengulangi perbuatannya. Kami ingin apa yang didapat bisa dijadikan sebagai usaha  mandiri dikala kembali ditengah -tengah masyarakat, ” katanya.

Berbagai pembekalan di berbagai bidang tersebut mulai dengan bercocok tanam, budidaya ikan, menjahit, membuat berbagai makanan. Semuanya dapat menjadikan hasil dan masukan bagi Para warga binaan itu sendiri. Mereka begitu  produktif menghasilkan karya atau jasa yang bernilai jual. Pihaknya ingin dengan adanya program pembinaan kemandiriannya berhasil meningkatkan kemampuan para WBP dan memberi kontribusi positif kepada Lapas serta masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Pemprov Berencana Memugarkan Makam, Lahan Parkir Bakal Diperluas

“Semoga apa yang kami berikan ini memberikan  manfaat bagi warga binaan itu sendiri. Tujuan kami adalah yang paling utama pada saatnya nanti warga binaan ini produktif dan tidak kembali  melakukan kejahatan,” ujarnya.(son)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/