PALANGKA RAYA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Tengah, kembali meluncurkan program Gerobak Usaha bagi mustahik. Kali ini sasaran penerima program adalah mereka yang telah memiliki usaha kecil dalam bentuk pembaruan gerobak.
“Tentu saja, ada kriteria khusus yang dipersyaratkan sebagai penerima. Apalagi jumlahnya juga sangat terbatas,” ujar Ketua BAZNAS Kalteng Mustain Khaitami.
Minggu (11/7/2021), program yang dinamai Gerobak Saudagar diluncurkan. Namun karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, peluncuran dilakukan secara sederhana.
Pada kesempatan itu, Plt Sekda Kalteng H Nuryakin yang melakukan penyerahan gerobak secara simbolis kepada Halimatus Sya’diah, warga Jalan Mendawai I Gang Bersama Palangkaraya.
Menurut Mustain Khaitami yang di kalangan jurnalis akrab disapa Ami, ibu Halimah dipilih sebagai penerima program karena selama ini sebagai orangtua tunggal yang gigih berjuang untuk membiayai dua anak setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Dengan keterbatasan ekonomi, dia berusaha agar anak-anaknya tetap bisa mengenyam pendidikan. Bahkan salah satunya kini masih kuliah di sebuah perguruan tinggi di Palangka Raya.
PALANGKA RAYA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Tengah, kembali meluncurkan program Gerobak Usaha bagi mustahik. Kali ini sasaran penerima program adalah mereka yang telah memiliki usaha kecil dalam bentuk pembaruan gerobak.
“Tentu saja, ada kriteria khusus yang dipersyaratkan sebagai penerima. Apalagi jumlahnya juga sangat terbatas,” ujar Ketua BAZNAS Kalteng Mustain Khaitami.
Minggu (11/7/2021), program yang dinamai Gerobak Saudagar diluncurkan. Namun karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, peluncuran dilakukan secara sederhana.
Pada kesempatan itu, Plt Sekda Kalteng H Nuryakin yang melakukan penyerahan gerobak secara simbolis kepada Halimatus Sya’diah, warga Jalan Mendawai I Gang Bersama Palangkaraya.
Menurut Mustain Khaitami yang di kalangan jurnalis akrab disapa Ami, ibu Halimah dipilih sebagai penerima program karena selama ini sebagai orangtua tunggal yang gigih berjuang untuk membiayai dua anak setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Dengan keterbatasan ekonomi, dia berusaha agar anak-anaknya tetap bisa mengenyam pendidikan. Bahkan salah satunya kini masih kuliah di sebuah perguruan tinggi di Palangka Raya.
