PALANGKA RAYA-Proyek perbaikan Jembatan Pile Slab Tumbang Nusa resmi dimulai. Pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalteng melalui PPK 2.3 memastikan pelaksanaan berlangsung dengan sistem buka tutup.
Penanggung Jawab dari PPK 2.3 BPJN Kalteng, Daniel Siahaan, menjelaskan bahwa pada hari pertama pelaksanaan, tim memulai dengan setting alat dan pemasangan rambu sekitar pukul 07.30 WIB, dilanjutkan dengan pengerjaan alat mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB.
“Pelaksanaan sistem buka tutup hari pertama masih kami coba dengan rencana awal, tergantung kondisi di lapangan,” ujar Daniel, Kamis (8/5/2025). Menurutnya, hingga kini belum ada kendala yang berarti karena cuaca yang mendukung dan arus lalu lintas yang masih normal. Daniel memaparkan, metode perbaikan dilakukan dengan membongkar aspal sepanjang 150 meter per hari.
Pada hari kedua, pembongkaran aspal kembali dilakukan sepanjang 150 meter. Di hari ketiga, aspal yang sudah dibongkar pada hari pertama dan kedua akan diaspal kembali. Pada saat yang sama, pembongkaran aspal sepanjang 150 meter lainnya tetap berjalan.
“Polanya akan terus seperti itu, dengan fase pengaspalan dan pembongkaran,” tambahnya. Sejauh ini, lalu lintas masih berjalan lancar. Sistem buka tutup yang diterapkan diperkirakan hanya berlangsung maksimal 5 hingga 10 menit per sekali buka tutup.
“Kami tetap berusaha memaksimalkan kenyamanan pengguna jalan dengan menempatkan petugas untuk mengatur manajemen lalu lintas di sepanjang lokasi pengerjaan,” kata Daniel.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi melalui media sosial dan berkoordinasi dengan pihak terkait di sekitar lokasi. Rambu-rambu telah dipasang sebelum dan sesudah lokasi pengerjaan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan.
Daniel juga menghimbau agar pengguna jalan lebih berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu serta arahan petugas di lapangan. Khusus kendaraan berat, diharapkan lebih memperhatikan muatan agar tidak melebihi ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Kalteng Pos pada hari pertama pengerjaan, lalu lintas nampak lancar seperti biasa. Walaupun harus menunggu sekitar lima menit karena hanya satu badan jalan saja yang digunakan, antrean panjang tak terlihat.
Kendaraan roda dua dan empat berjejer di badan jalan. Sesekali, truk truk dengan muatan besar juga melintas. Kebijakan buka tutup jalan yang diterapkan sebagai bagian dari proses perbaikan infrastruktur mendapat respons positif dari sebagian pengendara. Mereka menilai kebijakan tersebut sebagai langkah yang perlu demi kenyamanan jangka panjang.
Salah seorang warga, Andi mendukung adanya upaya buka tutup jalan. Ini dilakukan agar pengendara dapat melintas secara bergantian dan menghindari kecelakaan. “Saya rasa kebijakan buka tutup jalan ini cukup baik, karena menunjukkan bahwa ada upaya serius untuk memperbaiki infrastruktur jalan,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Andi mengaku telah mengetahui informasi mengenai penutupan jalan tersebut dari berbagai sumber. “Ya, saya sudah tahu dari media sosial. Informasinya cukup jelas dan membantu,” tambahnya.
Saat itu, ia tengah dalam perjalanan menuju tempat ia berkuliah, yakni di Kota Palangka Raya. Meski ada penutupan sementara, ia mengatakan bahwa arus lalu lintas tetap dapat dikendalikan. “Tidak terlalu menghambat, karena sudah ada petugas yang mengatur arus lalu lintas dan jalur alternatif juga tersedia,” kata pria berasal dari Kabupaten Pulang Pisau ini.
Ia pun berharap proses perbaikan jalan dapat berjalan sesuai jadwal. “Saya berharap proses perbaikannya berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Dengan jalan yang lebih baik nanti, tentu perjalanan juga akan lebih nyaman dan aman,” terangnya.
Sementara itu, pengendara lainnya yaitu Riko menyatakan sepenuhnya mendukung upaya pemerintah dalam merenovasi jembatan yang dinilai sudah cukup lama digunakan.
“Saya setuju banget dengan renovasi ini. Bisa dilihat bersama, ada beberapa titik jalan yang berlubang, bahkan besar. Nah ini menimbulkan bahaya para pengguna jalan,” imbuhnya
Riko juga mengapresiasi sistem buka tutup jalan yang diberlakukan selama proyek berlangsung. Menurutnya, dengan adanya pengaturan tersebut, arus lalu lintas masih bisa dikendalikan.
“Selama ini petugas sudah cukup sigap mengatur lalu lintas. Ini tidak menjadi masalah selama semua aman dan tertib,” tambahnya.
Riko pun berharap agar perbaikan jembatan ini berjalan lancar dan hasilnya benar-benar maksimal. “Harapannya sih cepat selesai dan hasilnya bagus, supaya pengguna jalan lebih nyaman dan merasa aman saat melintas,” pungkasnya. (ovi/ham/ala)