Rabu, Mei 14, 2025
26.4 C
Palangkaraya

Efisiensi, Festival Habaring Hurung Ditiadakan, Kotim Tetap Ikut FBIM 2025

 

SAMPIT – Festival Budaya Habaring Hurung, agenda tahunan yang telah menjadi ikon pelestarian tradisi Dayak di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dipastikan absen sementara akibat kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Kotim.

“Anggaran tahun ini sangat terbatas, jadi Festival Habaring Hurung tidak bisa kita laksanakan,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim, Bima Ekawardhana, Rabu (14/5/2025).

Meski begitu, pihaknya akan teyap berkomitmen menjaga nyala budaya Kotim melalui berbagai cara yang masih memungkinkan.

Salah satu wujud komitmen itu adalah tetap mengirimkan perwakilan Kotim ke Festival Budaya Isen Mulang tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang akan digelar di Palangka Raya. Meski tanpa seleksi terbuka seperti biasanya, Bima memastikan bahwa proses pemilihan peserta tetap berlangsung secara internal.

Baca Juga :  Pengadilan Eksekusi Lahan Makam Desa Bumi Agung 

“Kami mengandalkan juara-juara dari tahun sebelumnya dan menyesuaikan cabang lomba dengan kemampuan anggaran. Yang terpenting, Kotim tetap hadir dan tampil,” katanya.

Festival Habaring Hurung selama ini bukan sekadar pesta budaya, tetapi juga etalase kebanggaan daerah. Di dalamnya, ragam pertunjukan seperti sepak sawut, mangenta, dan melamang menjadi magnet bagi warga lokal dan wisatawan.

Ketidakhadirannya tahun ini menjadi kehilangan tersendiri, terutama bagi para pelaku seni yang menjadikannya ruang ekspresi.

Untuk menutup kekosongan tersebut, Disbudpar kini mengarahkan fokus pada kegiatan edukatif seperti kunjungan pelajar ke Museum Kayu Sampit.

“Kami mengajak sekolah-sekolah agar lebih aktif membawa siswa mengenal sejarah dan budaya lokal lewat museum. Ini bagian dari strategi kami agar semangat budaya tidak padam,” tuturnya.

Baca Juga :  Jagung Pipil Diharapkan Jadi Komoditas Andalan Kecamatan Baamang

Meski sementara waktu harus berpuasa dari gegap gempita festival, Bima berharap situasi ini hanya bersifat sementara. Ia berharap tahun depan festival budaya itu akan kembali dilaksanakan.

“Semoga tahun depan anggarannya tersedia kembali. Kami ingin Festival Habaring Hurung bisa digelar secara penuh, dan delegasi Kotim bisa berangkat ke tingkat provinsi dengan kekuatan terbaik,” imbuhnya.(mif)

 

SAMPIT – Festival Budaya Habaring Hurung, agenda tahunan yang telah menjadi ikon pelestarian tradisi Dayak di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dipastikan absen sementara akibat kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Kotim.

“Anggaran tahun ini sangat terbatas, jadi Festival Habaring Hurung tidak bisa kita laksanakan,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim, Bima Ekawardhana, Rabu (14/5/2025).

Meski begitu, pihaknya akan teyap berkomitmen menjaga nyala budaya Kotim melalui berbagai cara yang masih memungkinkan.

Salah satu wujud komitmen itu adalah tetap mengirimkan perwakilan Kotim ke Festival Budaya Isen Mulang tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang akan digelar di Palangka Raya. Meski tanpa seleksi terbuka seperti biasanya, Bima memastikan bahwa proses pemilihan peserta tetap berlangsung secara internal.

Baca Juga :  Pengadilan Eksekusi Lahan Makam Desa Bumi Agung 

“Kami mengandalkan juara-juara dari tahun sebelumnya dan menyesuaikan cabang lomba dengan kemampuan anggaran. Yang terpenting, Kotim tetap hadir dan tampil,” katanya.

Festival Habaring Hurung selama ini bukan sekadar pesta budaya, tetapi juga etalase kebanggaan daerah. Di dalamnya, ragam pertunjukan seperti sepak sawut, mangenta, dan melamang menjadi magnet bagi warga lokal dan wisatawan.

Ketidakhadirannya tahun ini menjadi kehilangan tersendiri, terutama bagi para pelaku seni yang menjadikannya ruang ekspresi.

Untuk menutup kekosongan tersebut, Disbudpar kini mengarahkan fokus pada kegiatan edukatif seperti kunjungan pelajar ke Museum Kayu Sampit.

“Kami mengajak sekolah-sekolah agar lebih aktif membawa siswa mengenal sejarah dan budaya lokal lewat museum. Ini bagian dari strategi kami agar semangat budaya tidak padam,” tuturnya.

Baca Juga :  Jagung Pipil Diharapkan Jadi Komoditas Andalan Kecamatan Baamang

Meski sementara waktu harus berpuasa dari gegap gempita festival, Bima berharap situasi ini hanya bersifat sementara. Ia berharap tahun depan festival budaya itu akan kembali dilaksanakan.

“Semoga tahun depan anggarannya tersedia kembali. Kami ingin Festival Habaring Hurung bisa digelar secara penuh, dan delegasi Kotim bisa berangkat ke tingkat provinsi dengan kekuatan terbaik,” imbuhnya.(mif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/