Rabu, Mei 14, 2025
24.8 C
Palangkaraya

Miliaran Rupiah Terbuang? Alat Berat di Kotim Mangkrak Nyaris Jadi Besi Tua

SAMPIT-Sejumlah alat berat yang diadakan untuk menunjang pembangunan desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini nasibnya memprihatinkan.

Bukannya mempercepat kemajuan infrastruktur dan pertanian, alat-alat tersebut malah terbengkalai di beberapa kecamatan, dan nyaris menjadi besi tua.

Temuan ini mencuatkan dugaan buruknya perencanaan dan lemahnya pengawasan dalam program pengadaan yang menelan anggaran hingga miliaran rupiah.

“Program ini sejak awal memang terdengar menjanjikan, tapi sayangnya realisasi di lapangan jauh dari harapan. Tidak terencana, tidak terukur, bahkan tidak dipelihara dengan baik,” kata Rudy Irwandy, pengamat pengadaan barang dan jasa pemerintah, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, mangkraknya alat berat ini bukan sekadar masalah teknis, melainkan bentuk nyata dari pemborosan anggaran daerah.

Baca Juga :  Tambah Ilmu dengan Membaca

Rudy bahkan mendorong agar dilakukan audit menyeluruh terhadap proyek pengadaan alat berat oleh Dinas Pertanian Kotim sejak 2021 hingga 2024.

“Ini sudah saatnya diusut. Jangan sampai kerugian negara terus berulang karena pengelolaan aset yang buruk,” tegasnya.

Ia menekankan, setiap belanja negara harus berujung pada manfaat langsung bagi masyarakat.

“Evaluasi total terhadap program semacam ini diperlukan untuk mencegah pengulangan kesalahan yang sama,” imbuhnya.(mif)

SAMPIT-Sejumlah alat berat yang diadakan untuk menunjang pembangunan desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini nasibnya memprihatinkan.

Bukannya mempercepat kemajuan infrastruktur dan pertanian, alat-alat tersebut malah terbengkalai di beberapa kecamatan, dan nyaris menjadi besi tua.

Temuan ini mencuatkan dugaan buruknya perencanaan dan lemahnya pengawasan dalam program pengadaan yang menelan anggaran hingga miliaran rupiah.

“Program ini sejak awal memang terdengar menjanjikan, tapi sayangnya realisasi di lapangan jauh dari harapan. Tidak terencana, tidak terukur, bahkan tidak dipelihara dengan baik,” kata Rudy Irwandy, pengamat pengadaan barang dan jasa pemerintah, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, mangkraknya alat berat ini bukan sekadar masalah teknis, melainkan bentuk nyata dari pemborosan anggaran daerah.

Baca Juga :  Tambah Ilmu dengan Membaca

Rudy bahkan mendorong agar dilakukan audit menyeluruh terhadap proyek pengadaan alat berat oleh Dinas Pertanian Kotim sejak 2021 hingga 2024.

“Ini sudah saatnya diusut. Jangan sampai kerugian negara terus berulang karena pengelolaan aset yang buruk,” tegasnya.

Ia menekankan, setiap belanja negara harus berujung pada manfaat langsung bagi masyarakat.

“Evaluasi total terhadap program semacam ini diperlukan untuk mencegah pengulangan kesalahan yang sama,” imbuhnya.(mif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/