SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memastikan bahwa program Sekolah Rakyat akan mulai berjalan di daerah ini pada Juni 2025, bertepatan dengan tahun ajaran baru. Langkah konkret telah dilakukan, termasuk menyiapkan fasilitas sementara bagi para peserta didik.
“Sudah diputuskan, Sekolah Rakyat akan mulai aktif di Kotim pada bulan Juni tahun ini. Kami sudah siapkan gedung dan sarana penunjangnya agar program bisa segera berjalan,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Rabu (14/5/2025).
Gedung asrama haji yang selama ini jarang digunakan, kini disiapkan sebagai lokasi sementara. Terdapat 48 kamar dengan kapasitas total 192 orang. Jumlah yang jauh mencukupi untuk menampung 100 peserta didik tahap awal.
Sekolah Rakyat merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial yang menyediakan pendidikan gratis jenjang SD, SMP, dan SMA untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini mencakup fasilitas pendidikan, asrama, makanan, dan perlengkapan belajar, semua ditanggung pemerintah.
“Untuk tahap awal ini, kami usulkan jenjang SMA. Sebab, di Kotim, banyak anak yang putus sekolah justru saat SMA karena faktor biaya dan jarak sekolah yang jauh dari desa mereka,” ujar Halikinnor.
Tak hanya menyiapkan gedung sementara, Pemkab Kotim juga telah menyediakan lahan seluas 5,9 hektare di kawasan Jalan Ir Soekarno untuk pembangunan gedung sekolah permanen. Luas lahan ini bahkan melampaui standar minimum yang ditetapkan Kemensos.
Dengan segala kesiapan itu, Kotim dipastikan menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Kalimantan Tengah yang dipilih menjalankan program ini lebih dulu. Pemerintah daerah berharap kehadiran Sekolah Rakyat akan membawa perubahan signifikan terhadap akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tak mampu.
“Juni nanti sekolah ini mulai aktif, dan kami ingin pastikan bahwa anak-anak yang selama ini kesulitan sekolah bisa langsung mendapatkan manfaatnya,” tegas Halikinnor. (mif/ram)